Tautan-tautan Akses

Pekerja Tambang Freeport di Papua Kembali Bekerja


Sekitar 8.000 pekerja PT Freeport-McMoRan di Timika mengakhiri pemogokan mereka selama 3 bulan (foto: dok).
Sekitar 8.000 pekerja PT Freeport-McMoRan di Timika mengakhiri pemogokan mereka selama 3 bulan (foto: dok).

Sekitar 8.000 pekerja tambang mengakhiri pemogokan selama tiga bulan yang melumpuhkan operasi PT Freeport McMoran di Papua.

Ribuan pekerja tambang emas dan tembaga milik Amerika di Papua telah mulai kembali bekerja, setelah mengakhiri pemogokan selama tiga bulan yang melumpuhkan operasi salah satu pertambangan terbesar di dunia.

Kata para pejabat serikat buruh di tambang Freeport itu, para pekerja mulai membersihkan jalan masuk ke kawasan pertambangan di dataran tinggi papua hari Minggu, dan para pegawai lainnya akan mulai bekerja hari Senin ini. Tambang emas terbesar di dunia itu diperkirakan akan kembali beroperasi penuh dalam satu bulan.

Kira-kira 8.000 pekerja tambang melancarkan aksi mogok sejak bulan September, menuntut gaji yang lebih tinggi. Pihak perusahaan akhirnya sepakat memberikan kenaikan gaji 37 persen ditambah berbagai tunjangan.

Pekerja tambang di Papua itu mengklaim bahwa mereka adalah buruh tambang yang paling kecil gajinya di dunia, kebanyakan hanya digaji antara dua sampai tiga dolar per jam.

Tambang emas dan tembaga di pegunungan Grasberg itu menghasilkan lima milyar dolar tahun lalu, dan membayar pajak kira-kira satu milyar dolar tiap tahun kepada pemerintah Indonesia sejak awal tahun 1990-an.

XS
SM
MD
LG