Tautan-tautan Akses

Pasukan AS Serang Kelompok Dukungan Iran setelah Serangan Rudal Balistik


Serangan udara terhadap pusat gudang senjata di Suriah timur. Serangan itu menargetkan fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran, sebagai pembalasan atas meningkatnya serangan terhadap pangkalan pasukan AS di wilayah tersebut. (Foto: via AP)
Serangan udara terhadap pusat gudang senjata di Suriah timur. Serangan itu menargetkan fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran, sebagai pembalasan atas meningkatnya serangan terhadap pangkalan pasukan AS di wilayah tersebut. (Foto: via AP)

Pasukan Amerika Serikat (AS) melancarkan dua seri serangan terhadap pasukan dukungan Iran dan fasilitas mereka di Irak sejak Senin (20/11) menurut Komando Pusat AS.

Dalam sebuah pernyataan, komando itu mengatakan pesawat tempur AS melancarkan “serangan presisi terhadap dua fasilitas di Irak” pada Rabu (22/11) dini hari waktu setempat, yang merupakan “respons langsung atas serangan terhadap pasukan AS dan koalisi oleh Iran dan kelompok-kelompok dukungan Iran.

Serangan AS menargetkan pusat operasi serta pusat komando dan kontrol yang digunakan kelompok militan dukungan Iran Kataib Hizbullah di dekat Al Anbar dan Jurf al-Saqr, kata seorang pejabat pertahanan kepada VOA. Pasukan Kataib Hizbullah ada di dua fasilitas tersebut.

Menurut pejabat itu, fasilitas itu digunakan untuk mendukung serangan baru-baru ini terhadap pangkalan AS di Irak dan Suriah. Penilaian awal menunjukkan sedikitnya enam militan tewas dalam dua serangan itu, tambah pejabat tersebut.

Pada Senin lalu, pasukan AS menyerang dan menewaskan kelompok-kelompok milisi dukungan Iran yang sebelumnya meluncurkan rudal balistik jarak dekat ke arah Pangkalan Udara al-Asad di Irak.

Ini pertama kalinya sebuah rudal balistik diluncurkan terhadap pasukan AS di Timur Tengah sejak lonjakan serangan dimulai pada 17 Oktober, dan untuk pertama kalinya pasukan AS membalas dengan serangan di Irak. Serangan yang didukung Iran pada Senin lalu itu menandai eskalasi dari serangan-serangan terdahulu selama sebulan terakhir karena rudal-rudal balistik berkekuatan lebih besar dan dapat membawa muatan yang lebih menghancurkan daripada roket dan drone yang digunakan dalam insiden sebelumnya.

Komando Pusat AS mengatakan serangan rudal balistik mengakibatkan cederanya delapan personel AS dan kerusakan ringan terhadap infrastruktur.

Pentagon mengatakan pasukan AS dapat menemukan kendaraan milisi dukungan Iran dan sejumlah personel yang terlibat dalam serangan. Seorang awak pesawat tempur AC-130 kemudian melakukan “serangan pertahanan diri” sebagai pembalasan, menewaskan tiga anggota pasukan musuh.

Kelompok-kelompok militan dukungan Iran telah menyerang pasukan AS di Irak dan Suriah sedikitnya 150 kali sejak Presiden Joe Biden menjabat, kata dua pejabat pertahanan kepada VOA. Lebih dari 60 serangan roket dan drone terhadap pasukan AS telah terjadi sejak 17 Oktober.

Sebagian besar serangan itu digagalkan oleh militer AS atau gagal mencapai target, membuat tidak ada korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, menurut militer. Namun, beberapa serangan telah mencederai puluhan personel militer AS, mulai dari cedera otak traumatis, gendang telinga robek, hingga cedera ringan terkena pecahan peluru. Para pejabat mengatakan mereka yang terluka telah kembali bertugas. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG