Tautan-tautan Akses

Gedung Putih Khawatir Iran akan Berikan Rudal Balistik ke Rusia untuk Melawan Ukraina


Pihak militer Iran memamerkan drone dan senjata buatannya dalam sebuah ekshibisi di komplek militer di Teheran, Iran, pada 23 Agustus 2023. (Foto: AP/Vahid Salemi)
Pihak militer Iran memamerkan drone dan senjata buatannya dalam sebuah ekshibisi di komplek militer di Teheran, Iran, pada 23 Agustus 2023. (Foto: AP/Vahid Salemi)

Gedung Putih, pada Selasa (21/11), menyuarakan kekhawatirannya bahwa Iran mungkin akan memberikan rudal balistik kepada Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina, sebuah perkembangan yang bisa menjadi bencana bagi rakyat Ukraina, kata pejabat keamanan nasional AS.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mencatat bahwa Iran telah memberi Rusia pesawat tak berawak alias drones, bom udara berpemandu, serta amunisi artileri, dan mungkin sedang bersiap-siap “melangkah lebih jauh untuk mendukung Rusia.”

Kirby menyoroti pertemuan pada bulan September, di mana Iran menjamu Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu untuk memamerkan serangkaian sistem rudal balistiknya, yang memicu kekhawatiran AS.

“Maka itu kami khawatir Iran sedang mempertimbangkan untuk memberi Rusia rudal balistik untuk digunakan di Ukraina,” kata Kirby kepada wartawan dalam konferensi pers melalui sambungan telepon. “Sebagai imbalan atas dukungan tersebut, Rusia telah menawari Teheran kerja sama pertahanan yang belum pernah terjalin sebelumnya, termasuk dalam bidang rudal, elektronik dan pertahanan udara.”

Peringatan Kirby disampaikan ketika permintaan Presiden AS Joe Biden akan pendanaan darurat AS senilai lebih dari $61 miliar untuk mendukung pertahanan Ukraina masih terganjal di Kongres. Bantuan tambahan bagi Ukraina tercakup dalam permohonan anggaran senilai $105 miliar yang diajukan Biden, selain bantuan bagi Israel, Taiwan dan operasi AS di perbatasannya dengan Meksiko.

Semakin banyak anggota Kongres dari Partai Republik, yang saat ini menguasai DPR AS, menentang pengiriman bantuan tambahan bagi Ukraina.

Kirby dan pejabat tinggi AS lain terus mendorong Kongres agar menyetujui bantuan bagi Ukraina, mengingat bantuan pendanaan yang ada saat ini sudah menipis.

Ia juga mencatat pengumuman awal Iran awal tahun ini bahwa negara itu telah menyelesaikan kesepakatan pembelian jet tempur Su-35 dari Rusia. Ia mengatakan, Iran juga ingin membeli peralatan militer tambahan dari Rusia, termasuk helikopter serang, radar dan pesawat latih tempur.

“Secara keseluruhan, Iran sedang mencoba membeli peralatan militer dari Rusia senilai miliaran dolar untuk memperkuat kemampuan militernya,” kata Kirby. “Rusia juga terus membantu Iran mengembangkan dan menjaga kemampuan koleksi satelitnya dan program berbasis luar angkasa lainnya.”

Kirby menambahkan, atas arahan pemerintah Rusia, kelompok tentara bayaran Wagner juga sedang bersiap untuk memasok kemampuan pertahanan udara kepada Hizbullah atau Iran. Ia mengatakan, AS akan mengamati apakah hal itu benar-benar akan terjadi dan siap menggunakan “kewenangan untuk menjatuhkan sanksi kontraterorisme terhadap individu atau entitas yang mungkin melakukan transfer yang mengganggu stabilitas itu.” [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG