Tautan-tautan Akses

Oposisi Pakistan akan Protes Serangan Pesawat Tak Berawak AS


Imran Khan, tidak mengindahkan peringatan pemerintah mengenai demonstrasi ke Waziristan Selatan untuk memrotes serangan pesawat tak berawak Amerika (foto: Dok).
Imran Khan, tidak mengindahkan peringatan pemerintah mengenai demonstrasi ke Waziristan Selatan untuk memrotes serangan pesawat tak berawak Amerika (foto: Dok).

Politisi kelompok oposisi Pakistan Imran Khan akan berdemonstrasi ke Waziristan Selatan untuk memrotes serangan pesawat tak berawak Amerika.

Pemain kriket Pakistan yang menjadi politisi kelompok oposisi, Imran Khan, mengatakan, kelompok demonstran yang akan melakukan protes damai akan bertolak ke Waziristan Selatan hari Sabtu. Ia mengatakan kelompok itu diizinkan masuk ke wilayah itu dan dijanjikan mendapatkan perlindungan dari ketiga suku utama di wilayah yang dikenal sebagai kubu kelompok militan.

Pihak berwenang mengatakan mereka tidak bisa menjamin keselamatan para demonstran itu. Khan mengatakan ia yakin keselamatan akan terjamin walaupun orang-orang asing akan ikut dalam demonstrasi terencana itu.

“Kami akan bertindak ketika saatnya tiba. Kami sungguh-sungguh mengetahui ke mana kami akan pergi, kami bekerja sama dengan warga setempat untuk tahu di mana tempat yang paling aman, karena tamu-tamu asing ini sangat penting bagi kami, dan kami peduli dengan keselamatan mereka,” tegasnya.

Di antara para demonstran akan ada sekitar 30 aktivis perdamaian Amerika yang juga menentang kebijakan Amerika melakukan serangan-serangan pesawat tak berawak di wilayah-wilayah kesukuan di Pakistan baratlaut. Para aktivis itu mengatakan serangan-serangan itu menewaskan banyak warga sipil Pakistan dan tidak efektif.

Amerika yakin serangan-serangan pesawat tak berawak itu merupakan perangkat jitu untuk membunuh militan yang bersembunyi di wilayah perbatasan pegunungan Pakistan dengan Afghanistan.

Serangan pesawat tak berawak itu sangat tidak disukai warga Pakistan. Analis Megha Kumar dari Oxford Analytica di London mengatakan demonstrasi terencana itu nampaknya merupakan langkah Imran Khan untuk memenangkan dukungan dari penduduk kesukuan di wilayah Pakistan yang terkena dampak serangan itu.

“Ia bisa melakukan itu karena ada rasa anti-Amerika di seluruh Pakistan. Ini adalah kartu yang ia mainkan dengan saat baik,” ujarnya.

Menurut survei International Republican Institute yang berkantor di Amerika yang disebarluaskan ke partai-partai politik minggu lalu, partai Khan PTI merosot popularitasnya, sementara popularitas partai saingannya yang dipimpin mantan perdana menteri Nawaz Sharif, bertambah.

Sharif yang mengetuai partai PML-N, dilihat sebagai penantang utama partai PPP yang berkuasa pimpinan Presiden Asif Ali Zardari. Namun, banyak analis mengatakan kedua partai politik besar itu tidak punya cukup dukungan untuk memenangkan kursi mayoritas di parlemen dalam pemilu 2013.

Kumar mengatakan hal itu bisa menempatkan Khan pada posisi pembuat keputusan politik tertinggi dalam pemerintahan koalisi masa depan – pemerintahan yang akan membutuhkan kekuatan politik untuk memberlakukan reformasi ekonomi yang sangat dibutuhkan.

Kumar juga mengatakan ketegangan antara Amerika dan Pakistan kecil kemungkinannya mereda dan tidak ada politisi di Pakistan yang ingin dilihat sebagai pendukung kebijakan Amerika di kawasan itu.

Menurut jurubicara Partai PTI pimpinan Khan, kelompok demonstran itu akan berdemonstrasi di kota Kotkai di Waziristan. Namun, sebagian pengamat mengatakan pihak berwenang akan campur tangan untuk menghalangi kelompok demonstran itu menyeberang masuk wilayah-wilayah di mana keselamatan mereka mungkin tidak bisa dijamin.

Recommended

XS
SM
MD
LG