Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan pada Minggu (5/5) bahwa "ketegangan” dengan negara-negara Baltik telah menyebabkan terputusnya sebagian besar kerja sama mereka dengan Moskow. Rusia juga mengingatkan bahwa Moskow akan memberikan respons dengan langkah-langkah yang tidak seimbang.
“Karena sikap Vilnius, Riga, dan Tallinn yang terang-terangan bermusuhan, seluruh hubungan antarnegara, antardepartemen, regional, dan sektoral dengan Rusia menjadi putus,” kata Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia kepada kantor berita RIA, merujuk pada ibu kota Lituania, Latvia dan Estonia.
Dia menambahkan bahwa Moskow akan terus menggunakan langkah-langkah diplomatik untuk mempengaruhi negara-negara Baltik.
Minggu lalu, Estonia menyalahkan Rusia atas pelanggaran peraturan wilayah udara internasional dengan interupsi sinyal GPS. Negara-negara Baltik termasuk di antara yang "sangat prihatin" terhadap aktivitas yang disebut spionase Rusia, menurut Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO.
Zakharova, tanpa memberikan informasi secara rinci tentang langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara Baltik yang ia maksud, mengatakan kepada RIA bahwa Moskow akan merespons tindakan permusuhan yang dilakukan oleh Latvia, Lituania, dan Estonia dengan tindakan yang tidak biasa.
"Kami juga akan menanggapi tindakan bermusuhan dari negara-negara Baltik dengan langkah-langkah yang tidak biasa, terutama di bidang ekonomi dan transit," katanya.
Pada Februari, polisi Rusia mengeluarkan daftar pencarian terhadap Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, Menteri Kebudayaan Lituania, dan seorang anggota parlemen Latvia karena dituduh terlibat dalam penghancuran monumen-era Soviet. [ah/ft]
Forum