Para pejabat Mesir mengatakan pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Mohammad Badie dan dua wakilnya atas tuduhan menghasut aksi kekerasan dalam demonstrasi yang memicu penggulingan Presiden Mohammed Morsi tidak dibawa ke ruang sidang karena alasan keamanan. Sidang atas ketiganya ditunda hanya beberapa saat setelah dibuka hari Minggu.
Sidang berikutnya dijadwalkan akan diadakan tanggal 29 Oktober.
Mohammad Badie dipandang oleh sebagian orang sebagai kekuatan pendorong presiden Mohammed Morsi yang digulingkan oleh militer Mesir tanggal 3 Juli lalu, setelah demonstrasi berskala besar yang dilakukan warga Mesir selama berhari-hari karena kecewa dengan kepemimpinannya.
Dalam perkembangan lainnya, mantan presiden Hosni Mubarak hadir dalam sidang lain yang mengadili ulang kasus tuduhan pembunuhan demonstran dalam pergolakan tahun 2011.
Sementara itu pihak berwenang Mesir telah membuka kembali perbatasan antara Mesir dan Palestina, setelah ditutup selama lima hari yang membuat ribuan warga Palestina tidak dapat bepergian.
Ribuan warga Palestina telah menunggu untuk memasuki Mesir melalui Rafah, baik untuk bersekolah atau pergi ke rumah sakit. Ratusan lainnya dilaporkan menunggu untuk kembali ke kediamannya di Gaza.
Belum jelas berapa lama pemerintah Mesir akan membuka perbatasan itu.
Sidang berikutnya dijadwalkan akan diadakan tanggal 29 Oktober.
Mohammad Badie dipandang oleh sebagian orang sebagai kekuatan pendorong presiden Mohammed Morsi yang digulingkan oleh militer Mesir tanggal 3 Juli lalu, setelah demonstrasi berskala besar yang dilakukan warga Mesir selama berhari-hari karena kecewa dengan kepemimpinannya.
Dalam perkembangan lainnya, mantan presiden Hosni Mubarak hadir dalam sidang lain yang mengadili ulang kasus tuduhan pembunuhan demonstran dalam pergolakan tahun 2011.
Sementara itu pihak berwenang Mesir telah membuka kembali perbatasan antara Mesir dan Palestina, setelah ditutup selama lima hari yang membuat ribuan warga Palestina tidak dapat bepergian.
Ribuan warga Palestina telah menunggu untuk memasuki Mesir melalui Rafah, baik untuk bersekolah atau pergi ke rumah sakit. Ratusan lainnya dilaporkan menunggu untuk kembali ke kediamannya di Gaza.
Belum jelas berapa lama pemerintah Mesir akan membuka perbatasan itu.
