Tautan-tautan Akses

Menteri Pendidikan Prancis: Abaya dan Gamis Dilarang di Sekolah Negeri


Karima Mokhtari (kanan) seorang guru bahasa Spanyol menyambut siswa pertama di bacaan "Averroes", sekolah menengah Islam swasta pertama yang dibuka di utara kota Lille, Paris 2 September 2003. (Foto: Reuters)
Karima Mokhtari (kanan) seorang guru bahasa Spanyol menyambut siswa pertama di bacaan "Averroes", sekolah menengah Islam swasta pertama yang dibuka di utara kota Lille, Paris 2 September 2003. (Foto: Reuters)

Menteri Pendidikan Prancis Gabriel Attal pada Senin (28/8) mengatakan bahwa penggunaan pakaian abaya dan gamis akan dilarang di sekolah-sekolah negeri.

Berbicara kepada wartawan saat briefing di Paris, Attal mengatakan jumlah siswa yang mengenakan pakaian bernuansa Islam seperti abaya dan gamis telah “bertambah pesat” di negara itu.

Hal itu, katanya, merupakan pelanggaran terhadap undang-undang sekularisme Prancis.

Undang-undang tersebut melarang penggunaan simbol agama secara terbuka di sekolah umum.

Abaya adalah pakaian luar seperti jubah yang dikenakan oleh perempuan Muslim sedangkan gamis adalah tunik tradisional yang dikenakan oleh pria.

“Sekolah negeri, bagaimanapun caranya, mungkin lebih daripada institusi-institusi lain mana pun, harus terbebas dari pesan agama,” kata Attal.

Ia menguraikan bahwa siswa akan diingatkan tentang undang-undang yang berlaku dan, jika diperlukan, para pejabat akan dikirim ke sekolah-sekolah yang meminta bantuan. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG