Tautan-tautan Akses

Sebagian Besar Perempuan Inggris Tak Sadari Status HIV Mereka


Banyak perempuan di Inggris tidak melakukan tes HIV, karena mereka mengira tidak termasuk kelompok berisiko.
Banyak perempuan di Inggris tidak melakukan tes HIV, karena mereka mengira tidak termasuk kelompok berisiko.

Suatu survei baru yang dilakukan MAC AIDS Fund memperlihatkan tiga perempat kaum perempuan di Inggris tidak menyadari status HIV mereka.

Kaum perempuan di Inggris tidak melakukan tes HIV karena, menurut survei, mereka mengira tidak termasuk kelompok berisiko. Penyanyi Amerika Cyndi Lauper adalah jurubicara bagi kampanye MAC untuk mendukung para pengidap HIV dan AIDS.

Saat berbicara di London, ia mengatakan, kaum perempuan di seluruh dunia harus tahu bahwa setiap orang berisiko tertular HIV, meskipun ia tidak berganti-ganti mitra hubungan seks.

“Di Inggris, 76 persen perempuan tidak menjalani tes, mereka belum melakukannya. Begitu pula perempuan yang menjalani hubungan monogami,” ujar Lauper.

Seribu perempuan disurvei dalam jajak pendapat ini. Lebih dari 80 persen mengatakan mereka berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Lebih dari 60 persen di antaranya menyatakan hal itu dilakukan karena mereka memiliki hubungan seksual eksklusif, tidak berganti-ganti

pasangan. Lauper mengatakan, perempuan harus menjalani tes secara teratur agar penyakit itu dapat segera terdeteksi.

Jika kita tidak tahu, kita tidak dapat memperoleh intervensi dini. Semakin dini intervensinya, semakin cepat kita mengetahuinya, semakin baik itu bagikita,” ujarnya lagi.

HIV berkembang lebih cepat pada kaum perempuan bila dibandingkan dengan kaum lelaki yang kadar HIV dalam darahnya sama. Menurut para pakar, inilah yang membuat semakin penting bagi kaum perempuan untuk didiagnosa secara dini.

Di London AIDS Positively Women, sebuah badan sosial beranggota kaum perempuan yang positif mengdap HIV, bergabung dengan kampanye Lauper.

Nancy Mahon, Direktur eksekutif MAC AIDS Fund, mengatakan, masih banyak perempuan yang merasa tidak punya kekuasaan untuk merundingkan hubungan seks yang aman. Akan tetapi, ujarnya, kondom sangat penting dalam memberantas HIV.

“Seperti sabuk keselamatan. Kita tahu bahwa orang akan ngebut dan salah satu cara untuk mengurangi kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah menggunakan sabuk pengaman. Kondom menjadi semacam sabuk pengaman bagi AIDS.” paparnya.

Menurut sebuah badan sosial mengenai HIV yang berkantor di Inggris, Terence Higgins Trust, lebih dari 7.000 orang didiagnosa mengidap HIV di Inggris pada tahun 2008. Jumlah tersebut hampir tiga kali dari angka pada satu dekade silam.

XS
SM
MD
LG