Tautan-tautan Akses

Kontraktor Malaysia Akui Bersalah dalam Skandal Penyuapan Militer AS


Wakil-wakil Jaksa Agung AS Mark Pletcher (kiri) dan Robert Huie, berbicara di luar pengadilan mengenai kasus Leonard Francis di San Diego (15/1). (AP/Lenny Ignelzi)
Wakil-wakil Jaksa Agung AS Mark Pletcher (kiri) dan Robert Huie, berbicara di luar pengadilan mengenai kasus Leonard Francis di San Diego (15/1). (AP/Lenny Ignelzi)

“Fat Leonard” memperoleh informasi rahasia dari para pejabat Angkatan Laut AS sebagai imbalan uang suap, yang memungkinkan perusahaannya melakukan tagihan berlebihan kepada militer AS sebanyak puluhan juta dolar.

Seorang kontraktor militer Malaysia yang menjadi fokus skandal korupsi yang mengguncang Angkatan Laut Amerika telah mengaku bersalah atas tuduhan penyuapan dan penipuan.

Leonard Francis mengaku ia memimpin persekongkolan selama 10 tahun yang melibatkan banyak pejabat Angkatan Laut Amerika, penipuan jutaan dolar, dan jutaan dolar penyuapan dan hadiah, termasuk uang tunai, pelacur, cerutu Kuba dan daging sapi Kobe.

Pengakuan itu diberikannya Kamis (15/1) di pengadilan federal di San Diego, California.

Dikenal dalam lingkungan militer dengan nama “Fat Leonard” karena tubuhnya yang sangat besar, Francis dan perusahaannya, Glenn Defense Marine Asia, memperoleh informasi rahasia dari para pejabat Angkatan Laut sebagai imbalan uang suap, yang memungkinkan perusahaannya melakukan tagihan yang berlebihan kepada militer Amerika sebanyak puluhan juta dolar.

Kejaksaan mengatakan data rahasia itu mencakup informasi mengenai gerakan kapal dan jadwal, dan kemudian mengenai penyelidikan Angkatan Laut atas praktek penagihan yang ia lakukan.

XS
SM
MD
LG