Tautan-tautan Akses

Konsumen China Pertimbangkan Dampak Sengketa Dagang dengan AS


Seorang konsumen China mengamati buah limau gedang yang diimpor dari Florida, AS pada sebuah supermarket di Beijing (foto: ilustrasi).
Seorang konsumen China mengamati buah limau gedang yang diimpor dari Florida, AS pada sebuah supermarket di Beijing (foto: ilustrasi).

Ketegangan mengenai perdagangan AS-China telah memicu perdebatan sengit di kalangan para petani AS yang akan menghadapi tarif yang semakin mahal dari Beijing terhadap ekspor berbagai macam produk, dari daging babi, buah-buahan sampai kacang-kacangan.

Namun di ibukota China, Beijing, diskusi mengenai topik tersebut relatif tidak terdengar. Media milik pemerintah merilis artikel-artikel panjang mengenai bagaimana China akan bersikap, sebagian di antaranya berargumen kini waktunya Beijing memberi AS pelajaran.

Para konsumen mencermati sengketa itu dengan seksama. Sebagian khawatir dengan dampak yang mungkin muncul dari ketegangan itu, tapi sebagian besar orang yang ditemui VOA yakin mereka bisa menghadapinya dengan membeli produk-produk dari negara-negara dan sumber-sumber lain.

Di sebuah pasar terbuka di pusat kota Beijing, buah-buahan dan kacang-kacangan impor dari AS harganya masih kompetitif. Tetapi apabila tarif mulai diberlakukan, produk-produk itu kemungkinan besar akan semakin mahal. Seorang pengecer yang berbicara kepada VOA mengatakan dia sudah mulai mempertimbangkan langkahnya.

“Bisa bisa berhenti membeli barang-barang AS dan berhenti menjual produk-produk dari AS,” katanya.

“Saya bisa saja hanya membeli barang-barang dari China. Orang Tionghoa seharusnya mengonsumsi barang-barang buatan China saja,” tambahnya.

AS telah mengatakan akan menerapkan tarif atas lebih dari 1.300 barang China apabila Beijing tidak mengambil langkah lebih jauh untuk membuka pasar-pasarnya, menanggapi kekhawatiran AS dan melakukan lebih banyak upaya melindungi hak atas kekayaan intelektual.

Pihak berwenang China telah berulangkali mengutarakan tekad mereka dan siap berjuang apabila Washington tetap memasang tarif, tetapi kedua pihak sama-sama tidak tahu pasti seberapa besar dampak dari pemberlakuan tarif ini. Baik Beijing dan Washington berupaya meminimalisir dampak pada ekonomi mereka sendiri sambil berusaha terlihat kuat, tetapi langkah keras bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak dikehendaki.

Pemerintahan Trump telah kesulitan untuk menjamin para petani AS bahwa nasib mereka akan diperhatikan apabila langkah perdagangan ini berdampak pada mata pencaharian mereka.

Meskipun China belum memenuhi janjinya untuk menerapkan 25 persen pajak atas impor kacang kedelai, ancamannya telah mulai terasa pada harga kacang kedelai dan makanan hewan bagi babi dan unggas. Dan karenanya, ada kekhawatiran upaya yang ditujukan untuk merugikan para petani AS di wilayah di mana dukungan politik bagi Trump kuat, juga bisa berdampak pada para petani dan konsumen di China juga.

Para pejabat China merilis pernyataan pekan lalu yang memberi jaminan hal itu tidak akan terjadi. [vm/jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG