Tautan-tautan Akses

Kim Kardashian-Wapres AS Gaungkan Reformasi Peradilan Pidana


Wakil Presiden AS Kamala Harris mendengarkan bintang reality tv Kim Kardashian berbicara dalam diskusi mengenai reformasi keadilan di Gedung Putih, Washington, pada 25 April 2024. (Foto: AP/Susan Walsh)
Wakil Presiden AS Kamala Harris mendengarkan bintang reality tv Kim Kardashian berbicara dalam diskusi mengenai reformasi keadilan di Gedung Putih, Washington, pada 25 April 2024. (Foto: AP/Susan Walsh)

Kim Kardashian, bintang reality tv dan pengusaha, datang ke Gedung Putih pada Kamis (25/4), untuk bergabung dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam pertemuan meja bundar yang menyoroti upaya pemerintah dalam reformasi peradilan pidana.

Pertemuan juga mengungkapkan bahwa Presiden Joe Biden memberi grasi, khususnya kepada mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa kekerasan yang menghadapi hukuman yang jauh lebih lama dibandingkan dengan hukum yang berlaku sekarang.

Kardashian sering hadir dalam acara di Gedung Putih semasa pemerintahan Trump. Ia bermitra dengan menantu Trump, Jared Kushner, yang telah menangani masalah peradilan pidana sebagai bagian dari portofolionya, dan memanfaatkan ketenaran Kardashian untuk membantu mendapatkan grasi bagi mereka yang menurutnya telah dipenjara secara tidak adil.

Gedung Putih mengundang empat orang yang diampuni awal pekan ini oleh presiden, yang memberikan grasi kepada 16 orang yang melakukan kejahatan serupa, untuk bertemu Harris dan Kardashian. Harris, yang juga merupakan mantan jaksa, mengatakan kepada kelompok itu bahwa dia “sangat percaya pada kekuatan penebusan.”

“Ini adalah konsep kuno yang melampaui agama. Tetapi pada dasarnya adalah pemahaman bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan. Dan bagi sebagian orang, ini mungkin bisa dianggap sebagai kejahatan,” kata Harris. “Kita memberi orang-orang itu cara untuk kembali ke masyarakat, dan memberi dukungan dan sumber daya yang mereka perlukan untuk melakukannya?”

Menurut Gedung Putih, Biden memberi keringanan hukuman kepada 122 orang dan memberi pengampunan bagi 20 orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa kekerasan selama masa kepresidenannya. Ia juga telah mengeluarkan pengampunan besar-besaran bagi mereka yang dihukum karena memiliki ganja, yang, kata Gedung Putih, mencakup puluhan ribu orang. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG