Tautan-tautan Akses

Biden Tandatangani UU yang Menarget Perdagangan Captagon di Suriah


Pihak otoritas Suriah menampilkan pil captagon hasil sitaan dalam operasi di pinggiran Kota Damaskus, pada 30 November 2021. (Foto: SANA via AP)
Pihak otoritas Suriah menampilkan pil captagon hasil sitaan dalam operasi di pinggiran Kota Damaskus, pada 30 November 2021. (Foto: SANA via AP)

Aturan yang luput dari perhatian tetapi tercakup dalam paket bantuan luar negeri besar-besaran yang ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS Joe Biden pada Rabu (24/4) adalah tindakan yang menarget perdagangan narkoba di Suriah.

Undang-undang Pemberantasan Perdagangan Gelap Captagon adalah bagian dari paket bantuan militer dan bantuan lain untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan yang disahkan pada Rabu. Perjanjian tersebut memberi sanksi baru terhadap individu, entitas, dan jaringan yang berafiliasi dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad yang memproduksi dan memperdagangkan Captagon.

Captagon adalah obat adiktif mirip amfetamin yang diproduksi dengan harga murah. Sejak awal perang saudara di Suriah pada 2011, negara tersebut telah menjadi pusat regional produksi dan penyelundupan Captagon.

“Ini adalah langkah yang baik menuju akuntabilitas dan menghalangi serta memberantas perdagangan narkoba oleh Assad di Suriah dan Timur Tengah,” kata Satuan Tugas Darurat Suriah, kelompok advokasi yang berbasis di Washington, dalam sebuah pernyataan.

Langkah tersebut dipandang sebagai kelanjutan dari tindakan Kongres AS sebelumnya yang menarget pertumbuhan perdagangan Captagon di Suriah.

Mohammed Alaa Ghanem, kepala kebijakan Koalisi AS untuk Suriah, mengatakan langkah baru itu dilakukan oleh komunitas Suriah-AS “untuk mengatasi keterlibatan Assad dalam perdagangan narkoba Captagon, yang secara tragis telah mengubah Suriah menjadi negara narkotika.”

RUU itu diperkenalkan ke Kongres oleh anggota DPR dari fraksi Republik, French Hill, dari Arkansas. Hill, pada Rabu, mengatakan di platform X, “Dengan ditandatanganinya RUU saya ini menjadi undang-undang, mereka yang terlibat langsung dengan proliferasi obat-obatan berbahaya ini akan menjadi sasaran dan sanksi.”

Iran dan proksinya di Lebanon, Hizbullah, yang merupakan dua pendukung utama pemerintah Suriah, juga terlibat dalam perdagangan narkoba di Suriah. Sejumlah pengamat mengatakan perdagangan narkoba telah digunakan untuk mendanai aktivitas militer Teheran di wilayah Timur Tengah. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG