Tautan-tautan Akses

Kembali ke DC, Trump Hadapi Penyelidikan tentang Rusia


Presiden AS, Donald Trump, dan ibu negara Melania Trump tiba dengan pesawat Air Force One dari akhir perjalanan internasional pertamanya sebagai persiden, di Lanud Gabungan Andrews, Maryland, 27 Mei 2017 (foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Presiden AS, Donald Trump, dan ibu negara Melania Trump tiba dengan pesawat Air Force One dari akhir perjalanan internasional pertamanya sebagai persiden, di Lanud Gabungan Andrews, Maryland, 27 Mei 2017 (foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Presiden Donald Trump kini menghadapi penyelidikan tentang Rusia yang telah meluas pada orang yang dekat dengan presiden secara pribadi dan politis, yaitu menantu dan sekaligus penasehat politiknya – Jared Kushner.

Setelah menyelesaikan lawatan pertamanya ke luar negeri Presiden Donald Trump kini menghadapi penyelidikan tentang Rusia yang telah meluas pada orang yang dekat dengan presiden secara pribadi dan politis, yaitu menantu dan sekaligus penasehat politiknya – Jared Kushner.

Ketika Presiden Trump menyatakan lawatannya ke Timur Tengah dan Eropa sebagai sebuah keberhasilan, media justru mengkritisi salah satu orang di lingkaran dalam presiden yang paling dipercaya.

“Jared adalah pengusaha real-estate yang sangat sukses di New York. Saya bangga padanya,” ujar Donald Trump.

Sejumlah media pertama kali melaporkan Jared Kushner telah menjadi “person of interest” – atau “seseorang yang terlibat dalam penyelidikan kriminal tetapi belum ditangkap atau dituduh secara resmi melakukan kejahatan” – dalam penyelidikan FBI tentang campur tangan Rusia dalam pemilu presiden tahun lalu. Kemudian berbagai laporan muncul, menuduh bahwa sebelum pelantikan Trump 20 Januari lalu, Kushner mendekati Duta Besar Rusia Untuk Amerika Sergey Kilsyak tentang pembentukan jalur komunikasi rahasia dengan Rusia.

Anggota faksi Demokrat yang ikut memimpin penyelidikan tentang Rusia – Adam Schiff – mengatakan ‘’dalam konteks kampanye pemilu, Rusia melakukan campur tangan untuk membantu Donald Trump dan merugikan Hillary Clinton. Dan tentu saja, jika laporan-laporan ini akurat, segera setelah kampanye itu dan setelah intervensi yang dilakukan, adalah mengajak menantu presiden yang memegang peran utama di organisasi Trump untuk membentuk jalur dengan Rusia secara diam-diam, melalui fasilitas diplomatik Rusia. Yang harus ditanyakan adalah mereka bersembunyi dari siapa?’’

Mantan Direktur CIA Michael Hayden tidak bisa menyembunyikan kecemasannya.

“Bentuk ketidaktahuan, kekacauan, kesombongan, kecurigaan, dan penghinaan atas apa yang terjadi sehingga Anda menilai bahwa melakukan hal ini dengan duta besar Rusia adalah ide yang bagus atau tepat?” tanya Hayden dengan nada tinggi.

Menjadi “person of interest” tidak berarti Kushner dituduh atau bahkan dicurigai melakukan kesalahan. Beberapa kantor berita melaporkan Kushner dicurigai berupaya mencari jalan lain dengan Rusia untuk membahas isu Suriah dan topik-topik lain, sesuatu yang sebenarnya masih merupakan hal yang biasa, demikian menurut seorang pejabat pemerintah senior.

Direktur Keamanan Dalam Negeri Michael Kelly mengatakan hal itu masih normal, dan “dalam pendapat saya masih bisa diterima. Bentuk komunikasi apapun dengan suatu negara, khususnya dengan negara seperti Rusia, merupakan hal yang baik.”

Komite di Kongres sangat ingin mengetahui pandangan mantan Direktur FBI James Comey yang kini berpotensi menjadi saksi kunci.

‘’Saya benar-benar merasa bahwa kami ingin menghadirkan Kushner di depan komite kami. Saya benar-benar berharap hal ini akan terjadi. Saya yakin Mueller juga ingin menyelidiki tuduhan-tuduhan ini,’’ ujar Adam Schiff.

Mantan Direktur FBI Robert Mueller awal bulan ini telah ditunjuk untuk mengepalai suatu dewan khusus yang menyelidiki pelanggaran kriminal apapun terkait intervensi Rusia dalam pemilu presiden Amerika. [em]

XS
SM
MD
LG