Tautan-tautan Akses

Jepang Pantau Laporan Profesor yang ‘Hilang’ di China


FILE - Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi di Kementerian Luar Negeri Polandia di Warsawa, Polandia, 8 September 2023. (AP/Czarek Sokolowski, File)
FILE - Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi di Kementerian Luar Negeri Polandia di Warsawa, Polandia, 8 September 2023. (AP/Czarek Sokolowski, File)

Pemerintah Jepang , Senin (22/4) mengatakan pihaknya memonitor dengan cermat laporan-laporan bahwa seorang profesor China di sebuah universitas Jepang, telah hilang sejak dia melakukan perjalanan pulang lebih dari setahun yang lalu.

Fan Yuntao (61 tahun), telah lama mengajar di sebuah universitas di Jepang, dan hilangnya Fan mungkin berkaitan dengan hak asasi profesor itu, kata juru bicara utama pemerintah, Yoshimasa Hayashi.

“Kami memonitor dengan cermat isu tersebut,” kata dia ketika ditanya mengenai laporan-laporan di media Jepang, mengutip sumber-sumber diplomatik anonim, bahwa Fan tidak dapat dikontak sejak berkunjung ke China pada Februari 2023.

Sumber-sumber mengatakan bahwa Fan dikontak oleh otoritas China sebelum dia hilang, menurut laporan Kyodo News. Sementara harian Yomiuri menyatakan bahwa pemerintah China mungkin meinterogasi profesor tersebut.

Universitas Asia yang mempekerjakan Fan, mengatakan kepada AFP bahwa profesor tersebut “cuti” tetapi menolak untuk memberikan komentar lebih jauh, dengan menyebut hal itu sebagai urusan pribadi.

Menempuh pendidikan di Universitas Kyoto, Fan adalah seorang profesor hukum internasional dan politik, kata laman web universitas tersebut.

Laporan-laporan itu muncul hanya satu bulan setelah Universitas Kobe Gakuin, Jepang, menyatakan bahwa keberadaan Hu Shiyun, seorang profesor sastra dan bahasa di China juga tidak diketahui.

Beijing telah mempertajam fokus mereka terhadap warga negaranya di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2019, Yuan Keqin, seorang profesor di Universitas Pendidikan Hokaido, Jepang, hilang setelah melakukan perjalanan ke China untuk pemakaman anggota keluarganya. Kementerian Luar Negeri China kemudian menyatakan bahwa dia dituduh melakukan tindakan mata-mata dan berada dalam tahanan.

Dan pada 2013, Zhu Jiangrong, seorang profesor di Universitas Toyo Gakuen, di Tokyo, ditahan oleh otoritas China dalam dugaan mengumpulkan informasi intelijen ilegal, juga setelah dinyatakan hilang dalam perjalanan pulang ke negara itu. [ns/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG