Sedikitnya 11 orang tewas, hari Kamis (27/11), dalam kecelakaan maut tambang batubara, yang untuk ke-dua kalinya menghantam China dalam dua hari ini.
Isu keamanan tampaknya terus merongrong industri tersebut, meski telah terjadi penurunan drastis dalam kematian di kalangan penambang dalam tahun-tahun belakangan ini.
Kantor berita resmi Xinhua melaporkan 19 orang sedang bekerja di sebuah pertambangan di propinsi Guizhou pada saat ledakan mengguncang lokasi pertambangan itu pagi hari. Tidak ada kabar tentang kondisi kedelapan penambang yang selamat.
Menurut Xinhua, tim penyelidik sedang memeriksa apa penyebab ledakan di pertambangan Songlin di kota Songhe, propinsi Guizhou itu.
Insiden hari Kamis (27/11) tersebut terjadi sehari setelah peristiwa ledakan dan kebakaran, hari Rabu (26/11), di propinsi Liaoning, China timur laut, yang menewaskan 26 penambang. 50 lagi penambang luka dalam bencana yang melanda kompleks pertambangan yang dikelola perusahaan negara Fuxin Coal Corp.
Dari insiden tersebut, 30 menderita luka bakar yang parah, delapan orang dirawat di unit gawat darurat, dan empat masih dalam kondisi kritis.
