Tautan-tautan Akses

Inggris Tanam Padang Lamun untuk Perangi Perubahan Iklim


Padang lamun terbesar di dunia dan salah satu penyerap karbon terbesar di laut lepas, di Saya de Malha Bank di dataran tinggi Mascarene, Mauritius, 20 Maret 2021. (Tommy Trenchard/Greenpeace via REUTERS)
Padang lamun terbesar di dunia dan salah satu penyerap karbon terbesar di laut lepas, di Saya de Malha Bank di dataran tinggi Mascarene, Mauritius, 20 Maret 2021. (Tommy Trenchard/Greenpeace via REUTERS)

Lamun (seagrass) ditanam di Muara Tees, Inggris, dengan harapan dapat memerangi perubahan iklim dan memperkaya ekosistem sungai. Tanaman bawah air ini dipuji sebagai sekutu dalam perjuangan melawan perubahan iklim.

Lamun dulunya melimpah di Muara Tess, tetapi telah menyusut secara signifikan selama satu abad terakhir karena memburuknya kualitas air akibat industrialisasi sungai.

Kini, organisasi lingkungan Tees River Trust menanam lamun yang sebelumnya dibudidayakan di pembibitan dengan harapan menciptakan padang lamun guna meningkatkan ekosistem sungai dan membantu memerangi perubahan iklim.

Lamun berperan penting dalam upaya melawan perubahan iklim karena kemampuannya menyerap karbon dan polutan-polutan lain dalam air.

Sekelompok ikan berenang di atas lamun di Tepian Saya de Malha di dataran tinggi Mascarene, Mauritius 20 Maret 2021. (Foto: Tommy Trenchard/Greenpeace via REUTERS)
Sekelompok ikan berenang di atas lamun di Tepian Saya de Malha di dataran tinggi Mascarene, Mauritius 20 Maret 2021. (Foto: Tommy Trenchard/Greenpeace via REUTERS)

“Padang lamun dapat menjadi habitat bagi semua jenis ikan kecil, invertebrata laut, namun padang lamun sebenarnya dapat meningkatkan kualitas air dan mungkin juga menjaga karbon tetap tersimpan dalam sedimen, bukan melepaskannya ke lingkungan laut," ujar Judy Power dari Tees River Trust.

Di tempat pembibitan lamun, sekelompok relawan diajarkan cara menanam benih di lumpur.

Tanaman ini awalnya akan ditanam di darat dalam tangki berisi air laut, sehingga memberi mereka peluang lebih baik untuk bertahan hidup.

“Idenya adalah kita akan menumbuhkannya di sini, di tempat pembibitan, namun kemudian dibawa ke muara pada musim panas nanti. Mudah-mudahan mereka akan tumbuh subur di muara dan berbunga serta menghasilkan benih, dan menjadi padang lamun yang mandiri," kata Kate Baxter, seorang aktivis lain dari Tees River Trust.

Namun padang lamun bukanlah satu-satunya proyek yang bertujuan untuk meningkatkan habitat dan kualitas air di Muara Tees.

Pada 2025, Tees River Trust juga berencana membudidayakan kembali tiram ke muara itu. Tiram juga diketahui bisa menyerap polutan. Seekor tiram diketahui bisa menyaring hingga 200 liter air sehari. [ab/uh]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG