Tautan-tautan Akses

Inggris Tak Nyaman dengan Presiden Baru AS


Para demonstran di Inggris melakukan aksi protes menentang Donald Trump di luar Kedutaan AS di London hari Jumat (20/1) bertepatan dengan pelantikan Trump sebagai Presiden AS ke-45.
Para demonstran di Inggris melakukan aksi protes menentang Donald Trump di luar Kedutaan AS di London hari Jumat (20/1) bertepatan dengan pelantikan Trump sebagai Presiden AS ke-45.

Tidak ada dukungan yang kuat di Inggris bagi Presiden baru AS Donald Trump, bahkan dari pihak-pihak yang mengatakan bahwa kepemimpinan global Amerika masih akan langgeng.

Kalau ditinjau dari sejarahnya, Inggris selalu diliputi perdebatan, namun naiknya Presiden Trump sebagai pemimpin tertinggi sebuah negara adidaya merupakan kejadian yang tidak terlalu ramai diperdebatkan.

Pada malam sebelum pelantikan Trump sebagai Presiden Amerika yang ke 45, serikat mahasiswa di Cambridge memperdebatkan peristiwa ini. Mosi resminya adalah “Badan ini Menyambut Akhir dari Hegemoni Amerika.” Tetapi pertanyaan ini dengan mudah bisa diubah menjadi “Apakah Inaugurasi Donald Trump Menandai Akhir dari Kepemimpinan Global Amerika?”

Itulah inti perdebatan hari Kamis (19/1), dan mosi ini tidak disetujui, namun juga tidak ada dukungan yang kuat bagi presiden baru Amerika itu, juga tidak dari pihak-pihak yang mengatakan bahwa kepemimpinan global Amerika masih akan langgeng.

“Banyak orang sangat cemas dengan naiknya Trump menjadi presiden Amerika,” kata Malcolm Rifkind, salah satu pendebat dan mantan menlu. “Saya termasuk salah satunya dan saya tidak ragu-ragu mengatakan hal itu.”

Di ruang Cambridge Union ini dan di seluruh Inggris – sebuah negara yang bangga karena punya hubungan khusus dengan Amerika – semakin besar ketidak nyamanannya dengan kepresidenan Trump. Kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Partai Konservatif yang berkuasa, meskipun penguasa optimis dengan janji Trump minggu lalu akan membina sebuah persetujuan perdagangan pasca-Brexit dengan Inggris.

Sementara Inggris melepaskan diri dari Uni Eropa, negara ini sangat membutuhkan persetujuan perdagangan baru untuk pulih dari kerugian akibat pemisahan diri dari Uni Eropa. [jm]

Recommended

XS
SM
MD
LG