Tautan-tautan Akses

Inggris, Perancis Berupaya Blokir Migran yang Lewati Eurotunnel


Para migran yang kalap berusaha masuk ke Inggris dari Calais, Peancis, melalui Eurotunnel, atau terowongan bawah laut (foto: dok).
Para migran yang kalap berusaha masuk ke Inggris dari Calais, Peancis, melalui Eurotunnel, atau terowongan bawah laut (foto: dok).

Inggris dan Perancis mengatakan akan melakukan upaya baru untuk memblokir arus besar ribuan migran yang akan masuk ke Inggris melalui terowongan kereta bawah laut "Eurotunnel".

Inggris dan Perancis hari Minggu (2/8) mengatakan "prioritas utama" mereka adalah memblokir arus besar ribuan migran yang akan masuk ke Inggris melalui Eurotunnel, atau terowongan bawah laut yang menghubungkan kedua negara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis surat kabar Inggris dan Perancis, Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May dan mitranya dari Perancis, Bernard Cazeneuve, mengimbau negara-negara anggota Uni Eropa lainnya dan masyarakat internasional untuk membantu mengekang arus pengungsi dari Afrika ke Eropa.

"Negara kami tidaklah sekaya yang mereka bayangkan," kata mereka.

Kedua pejabat itu mengatakan ribuan migran yang berusaha masuk dari Calais, Perancis dengan kereta api atau truk-truk ke Inggris dalam beberapa pekan belakangan ini, sering menggunakan jalur tersebut. Mereka mula-mula mendarat di Italia dan Yunani setelah mengarungi Laut Tengah dengan kapal laut dari Afrika.

Theresa May dan Bernard Cazeneuve mengatakan krisis ini tidak akan ditangani dengan melonggarkan kebijakan imigrasi, melainkan dengan "mengurangi jumlah migran yang menyeberang ke Eropa dari Afrika."

Sedikitnya 10 migran tewas dalam upaya pergi ke Inggris dari Perancis.

Inggris dan Perancis mengatakan sedang memperketat keamanan di gerbang masuk Perancis ke Eurotunnel, menambah jumlah polisi dan petugas keamanan swasta, menambah pagar dan detektor-detektor sinar infra-merah serta lampu sorot. (zb/ii)

XS
SM
MD
LG