Tautan-tautan Akses

Inggris Cabut Kewarganegaraan 4 Terdakwa Kasus Pedofil


Theresa May, ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, mencabut kewarganegaraan 4 pria Pakistan yang terlibat kasus pedofil (foto: dok).
Theresa May, ketika ia masih menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, mencabut kewarganegaraan 4 pria Pakistan yang terlibat kasus pedofil (foto: dok).

Empat laki-laki yang terbukti bersalah melatih anak-anak perempuan untuk dijadikan pelacur akan dideportasi setelah hakim hari Kamis (9/2) memperkuat keputusan pemerintah Inggris untuk mencabut kewarganegaraan mereka. Kasus ini telah menyulut ketegangan bernuansa ras di Inggris.

Putusan pengadilan imigrasi itu memuluskan upaya deportasi keempat laki-laki yang berkewarganegaraan Pakistan itu. Keempatnya sebelumnya telah mendapat kewarganegaraan Inggris lewat proses naturalisasi.

Mereka adalah bagian dari sembilan laki-laki asal Pakistan dan Afghanistan yang terbukti bersalah membujuk beberapa anak perempuan yang berusia sedikitnya 13 tahun dengan alkohol dan narkoba untuk melakukan hubungan seks. Mereka tinggal di Rochdale, di bagian utara Inggris.

Di antara empat laki-laki yang akan dideportasi itu, terdapat pemimpin jaringan Shabir Ahmed yang pada tahun 2012 telah dijatuhi hukuman 22 tahun penjara. Tiga lainnya adalah Adil Khan, Qari Abdul Rauf dan Abdul Aziz.

Ahmed – yang juga dinyatakan bersalah melakukan perkosaan dan beberapa tuduhan lain – masih ditahan di penjara, sementara tiga laki-laki lainnya diijinkan menjalankan hukuman mereka di luar penjara. Khan, Rauf dan Aziz divonis terlibat dalam konspirasi dan perdagangan perempuan untuk tujuan seksual. Aziz tidak terbukti melakukan hubungan seksual apapun dengan anak-anak perempuan yang mereka urus.

Dalam sidang di majelis tinggi Pengadilan Imigrasi dan Suaka, hakim Bernard McCloskey menggambarkan kejahatan mereka sebagai hal yang “mengejutkan, brutal dan menjijikkan”. Putusannya menolak klaim terkait undang-undang hak asasi dan keberatan terkait “campur tangan yang tidak layak” terhadap hak-hak mereka.

Kasus ini berpusat pada keputusan Perdana Menteri Theresa May – ketika ia masih menjabat sebagai menteri dalam negeri – yang mencabut kewarganegaraan keempat laki-laki tersebut “demi kepentingan umum”.

Lima korban yang memberikan kesaksian pada sidang pengadilan tahun 2012 adalah warga kulit putih dan mengaku telah diperkosa, diserang dan diperdagangkan untuk tujuan seksual, dan kadangkala terlalu mabuk untuk bisa menolak perlakuan jahat itu.

Laki-laki yang berusia antara 22-59 tahun, menggunakan beragam alasan pembelaan, termasuk klaim bahwa kelima perempuan itu adalah pelacur.

Keputusan hari Kamis (9/2) merupakan langkah pertama terhadap apa yang mungkin akan menjadi proses yang berlarut-larut, dan Kementerian Dalam Negeri Inggris harus melakukan sejumlah langkah sebelum keempat laki-laki itu hokum bisa dideportasi. Keempatnya bisa mengajukan banding terhadap putusan hakim tersebut. [em/ii]

Recommended

XS
SM
MD
LG