Dalam pesan yang diunggah ke media sosial pada hari Senin (11/3), Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan bahwa negaranya telah berhasil menguji coba rudal pertama yang diproduksi di dalam negeri yang mampu membawa banyak hulu ledak.
Dari akunnya di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Modi mengatakan dia “Bangga dengan para ilmuwan DRDO kami untuk Mission Divyastra, uji terbang pertama rudal Agni-5 yang dikembangkan di dalam negeri dengan teknologi Multiple Independently Targetable Re-entry Vehicle (MIRV), yakni muatan rudal balistik eksoatmosfer yang berisi beberapa hulu ledak dan masing-masing mampu diarahkan untuk mencapai sasaran berbeda.
DRDO adalah singkatan dari Defense Research & Development Organization atau Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India. Para pejabat pertahanan mengatakan uji terbang, bernama Mission Divyastra, dilakukan dari Pulau Dr. APJ Abdul Kalam, di lepas pantai negara bagian Odisha.
Pulau ini, yang namanya diambil dari nama mantan presiden India, merupakan tempat uji coba rudal terbaik di India.
Sebuah pernyataan mengatakan uji coba rudal tersebut dilacak oleh berbagai stasiun telemetri dan radar, dan melaporkan bahwa misi tersebut mencapai parameter yang dirancang.
Inggris, China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat merupakan beberapa negara yang menggunakan teknologi MIRV, sementara Pakistan mengujinya pada tahun 2017, menurut kelompok advokasi Center for Arms Control and Non-Proliferation yang berbasis di Washington.
Teknologi MIRV dapat mengirimkan banyak hulu ledak dari satu rudal.
India telah mengembangkan sistem rudal jarak menengah dan jauhnya selama beberapa dekade. Rudal Agni-5 yang pertama kali berhasil diuji pada tahun 2021, memiliki jangkauan 5.000 kilometer dan merupakan rudal balistik antarbenua pertama di India, menurut Pusat Pengendalian Senjata dan Non-Proliferasi. [lt/jm]
Forum