Tautan-tautan Akses

ICW: Garuda Indonesia Jangan Sampai Dikuasai Asing


Pesawat Boeing 747-400 milik Garuda Indonesia di bandara Narita, Jepang. Saat ini Garuda Indonesia memiliki sekitar 86 armada.
Pesawat Boeing 747-400 milik Garuda Indonesia di bandara Narita, Jepang. Saat ini Garuda Indonesia memiliki sekitar 86 armada.

Ekonom ICW mengkhawatirkan hal itu, karena penawaran saham perdana Garuda tidak dilakukan transparan kepada masyarakat Indonesia.

Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, PT. Garuda Indonesia mulai melaksanakan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering-IPO. Banyak kalangan khawatir saham Garuda akan dikuasai asing. Menurut ekonom dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Yanuar Rizky, kekhawatiran tersebut muncul karena pemerintah memang belum terbuka soal pedagangan saham Garuda.

Yanuar Rizky menilai wajar jika banyak kalangan merasa khawatir Garuda dikuasai asing karena pemerintah dan direksi Garuda pertama kali menawarkan saham yang akan dijual justru ke luar negeri.

Sejak Senin, 17 Januari hingga 28 Januari nanti pemerintah melakukan perjalanan ke sejumlah negara untuk menawarkan saham Garuda. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Hong Kong, Inggris dan Amerika.

Rizky mengatakan, “yang pertama kali dilakukan oleh direksi Garuda ada di luar negeri terus, kenapa tidak pernah mengupayakan ke lokalnya, lokal itu ibaratnya jadi kayak anak tiri, kalau sekarang dia deal di Hong Kong, di Singapura, di Amerika, apanya yang public.”

Yanuar Rizky menambahkan, jika pemerintah ingin menjual sebagian saham ke pihak swasta maupun asing, maka sebaiknya pemerintah lebih terbuka menyampaikannya ke masyarakat agar masyarakat tidak diberi harapan bisa memiliki saham Garuda.

Saat ini Garuda menghasilkan keuntungan rata-rata Rp 1 trilyun per tahun.
Saat ini Garuda menghasilkan keuntungan rata-rata Rp 1 trilyun per tahun.

Menurut Rizky, “kalau maunya begitu ya private replacement kenapa IPO, kita harus konsisten dong ketika kita bicara public offering setiap orang harus diberi kesempatan yang sama, lakukanlah sesuatu sesuai koridornya.”

Namun menurut Komisaris Garuda, Sahala Lumban Gaol tidak benar jika Garuda memberi prioritas utama ke pihak asing. Ia menegaskan pemerintah dan Direksi Garuda juga akan memberi kesempatan bagi peminat lokal.

Sahala menjelaskan, “upaya kita untuk memobilisasi dana masyarakat Indonesia sekarang ini kan demikian agresifnya, kita masuk road show juga ke daerah-daerah”

Harga saham Garuda yang ditawarkan antara Rp 700 hingga Rp 1.100 per lembar saham. Pemerintah berharap dari proses IPO Garuda dapat menyerap dana sekitar Rp 30 trilyun. Garuda berencana akan menggunakan hasil dari IPO untuk pengembangan armada.

Tahun ini ditargetkan Garuda akan membeli 11 pesawat, 9 diantaranya jenis Boeing dan 2 lainnya jenis Airbus. Pada 2015 nanti Garuda juga akan membeli 25 pesawat untuk memenuhi rute-rute domestik dan internasional.

Saat ini Garuda memiliki 86 armada dengan keuntungan rata-rata Rp 1 trilyun per tahun. Tahun ini pemerintah melakukan privatisasi melalui IPO di beberapa BUMN diantaranya Garuda dan Krakatau Steel.

XS
SM
MD
LG