Tautan-tautan Akses

Hari Bumi, Didik Cinta Lingkungan Sejak Usia Dini


Hasil karya siswa-siswi TK hingga SMP Bright Kiddie Surabaya dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, dalam rangka memperingati Hari Bumi, 22 April 2014 (Foto: VOA/Petrus Riski)
Hasil karya siswa-siswi TK hingga SMP Bright Kiddie Surabaya dengan menggunakan bahan-bahan daur ulang, dalam rangka memperingati Hari Bumi, 22 April 2014 (Foto: VOA/Petrus Riski)

Dalam rangka memperingati Hari Bumi tanggal 22 April 2014, sebuah sekolah di Surabaya menggelar kampanye dan pentas seni bertemakan cinta lingkungan, yang melibatkan anak-anak usia dini.

Ratusan anak usia TK hingga SMP Bright Kiddie Surabaya, mengikuti pagelaran seni memperingati Hari Bumi yang jatuh setiap tanggal 22 April. Tampilan kesenian bertemakan cintai lingkungan ditampilkan anak-anak, dengan tema "Pemotongan Generasi Apatis Terhadap Pelestarian Alam dan Ekosistem".

Menurut Kepala Sekolah SD Bright Kiddie Surabaya, Endang Juliatin, pendidikan cinta lingkungan kepada anak sejak usia dini, diyakini dapat membentuk kepribadian serta sikap anak menjadi pribadi yang mampu mencintai serta menjaga kelestarian lingkungannya.

“Kita kan tahu bumi ini, katanya sih semakin tua, jadi kita generasi muda itu harus merawat. Bagaimana wujud merawatnya, jadi melalui anak didik kami, yang mulai dari TK, SD, karena mereka adalah aset bangsa kedepannya. Jadi minimal kalau mereka bisa mempunyai wawasan cinta lingkungan, bisa menyelamatkan bumi, Insya Allah lah bumi kita kedepannya, minimal negara Indonesia ini bisa terlindungi dan bisa selamat, dan bahkan dunia ini juga bisa selamat, jadi bisa dinikmati nanti sama anak cucu kita selanjutnya,” kata Endang Juliatin.

Hasil karya anak-anak yang dibuat dari bahan daur ulang atau yang bisa menjadi sampah, dipamerkan disetiap sudut ruangan di sekolah itu. Karya anak-anak itu mengaplikasikan prisip 3R (reduce, reuse dan recycle), berupa mainan, pigura, tempat alat tulis, miniatur pemandangan alam dua dimensi, hingga pakaian dari bahan yang di daur ulang.

Devio Natan, salah satu siswa mengatakan, upaya penyelamatan bumi dari kerusakan dapat dilakukan melalui hal terkecil, seperti mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan agar tidak menambah volume sampah yang dibuang.

“Tidak membuang sampah sembarangan, mendaur ulang barang-barang yang sudah terpakai dan tidak digunakan, menjadikan sesuatu benda yang bsia digunakan kembali. Jadi kayak misalnya menggunakan kaleng-kaleng bekas untuk dijadikan tempat pensil, terus kardus-kardus yang tidak terpakai dijadikan pigora, seperti itu,” kata Devio Natan, Siswa SMP Bright Kiddie Surabaya.

Peringatan Hari Bumi di Bright Kiddie School juga diisi tampilan permainan gitar satu jari oleh Duta Foksi (Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia) Doddy Hernanto. Musisi yang biasa dipanggil Mr. D ini membawakan lagu dari album berjudul "Just Keep Loving", yang mengajak semua orang tetap mencintai lingkungan, satwa dan sesama manusia.

“Kita ngajak anak TK sampai SMP, supaya dia lebih tahu bahwa peduli dengan lingkungan itu dimulai dari sejak dini, mungkin ya dari sejak lahir. Bagaimana dia itu peduli dengan musik, karena musik kan bahasa yang universal kan, jadi gampang diaplikasikan ke bentuk kepedulian terhadap lingkungan,” jelas Doddy Hernanto, Duta Foksi.

Recommended

XS
SM
MD
LG