Tautan-tautan Akses

ISIS Tidak Eksis di Gaza, Ujar Hamas


Seorang anak Palestina duduk di bawah sebuah poster yang dipasang oleh aparat Hamas, di Beit Hanun, sebelah selatan Jalur Gaza (12/5).
Seorang anak Palestina duduk di bawah sebuah poster yang dipasang oleh aparat Hamas, di Beit Hanun, sebelah selatan Jalur Gaza (12/5).

Simpatisan Negara Islam (ISIS) di Jalur Gaza terlihat aktif di media sosial, tapi penguasa Hamas mengatakan Kamis, kelompok ISIS tidak memiiliki basis dukungan di Palestina.

Berbagai pernyataan yang dibubuhi dengan tanda tangan "Pendukung Negara Islam" bermunculan di Twitter dan beberapa website akhir-akhir ini, menuduh kelompok Hamas telah menahan puluhan jihadis dan mengancam akan menyerang Gaza kecuali bila mereka dibebaskan.

Hamas mengatakan mereka telah menahan "para pelanggar hukum" setelah terjadi ledakan awal bulan ini dekat markas keamanan Hamas dan sebuah ledakan lainnya di luar kantor sebuah lembaga bantuan PBB.

Seorang pejabat keamanan senior yang loyal terhadap Hamas menganggap enteng serangan-serangan itu, yang belum diklaim oleh kelompok manapun, dan mengatakan bahwa Negara Islam di Gaza "hanya ada di internet."

Sami Abu Zuhri, seorang juru bicara Hamas, mengatakan "tidak ada yang namanya Negara Islam di Jalur Gaza," menambahkan bahwa kelompok ini hanya memiliki "sejumlah pendukung" di teritori ini.

"Kami tidak berkelahi dengan orang karena sesuatu yang ada di pikiran mereka, tapi pada saat yang sama, kami tidak memperkenankan pelanggaran keamanan, baik oleh kelompok maupun individu," kata Zuhri.

Hani Habib, seorang analis politik yang berbasis di Gaza mengatakan sejumlah aktivis yang bersimpati dengan Islam Salafi yang ultra konservatif menggunakan media sosial untuk mencoba menarik perhatian Negara Islam dan mendapat pengakuan dari kelompok tersebut.

"Mereka terinspirasi oleh kehadiran ISIS di Irak dan Suriah dan terlebih lagi di semenanjung Sinai Mesir," ujar Habib, membantah gagasan bahwa para pengikut Salafi di Gaza telah secara resmi bergabung dengan ISIS.

Negara Islam, sebuah kelompok pecahan ultra garis keras dari Al-Qaida, telah mendeklarasikan berdirinya sebuah kekhalifahan di wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah dan dikenal di seluruh dunia atas kebrutalan dalam membunuh para tahanan mereka seperti terlihat di berbagai video. Kelompok ini sering disebut dengan akronim ISIS.

Kelompok-kelompok Salafi mulai bermunculan di Gaza tahun 2006 dan sering bersitegang dengan Hamas, yang mengambil alih teritori tersebut dari pasukan-pasukan yang setia terhadap kelompok Fatah yang didukung Barat, tahun 2007.

Pejabat keamanan senior Israel mengatakan sulit untuk menilai seberapa serius ancaman Negara Islam di Gaza. "Banyak kelompok garis keras Islamis, 'lebih kanan dari Hamas' yang beroperasi di Gaza. Ini sudah berlangsung bertahun-tahun."

Jadi jika ada kelompok yang memutuskan mengubah namanya untuk menyerupai ISIS, dengan sendirinya itu tidak terlalu signifikan," menurut pejabat tersebut. "Faktanya adalah Hamas berusaha menekan mereka, dan terutama karena mereka menjadi ancaman bagi kekuasaannya."

XS
SM
MD
LG