Tautan-tautan Akses

G-7 Kecam Klaim Sepihak China di Laut China Timur dan Selatan


Para pemimpin G7 dalam KTT G7 di Brussels, Belgia (4/6). (AP/Geert Vanden Wijngaert)
Para pemimpin G7 dalam KTT G7 di Brussels, Belgia (4/6). (AP/Geert Vanden Wijngaert)

Para pemimpin G7 menentang usaha sepihak untuk menegakkan klaim wilayah atau maritim melalui penggunaan intimidasi, paksaan atau kekuatan militer.

Kelompok tujuh negara-negara industri (G-7) mengatakan mereka sangat prihatin atas ketegangan di Laut China Timur dan Selatan, dimana Beijing terlibat dalam sengketa wilayah dengan negara-negara tetangganya.

Dalam pernyataan setelah pertemuan Rabu (4/6) di Brussels, para pemimpin G7 itu mengatakan mereka menentang usaha sepihak untuk menegakkan klaim wilayah atau maritim melalui penggunaan intimidasi, paksaan atau kekuatan militer.

Walaupun pernyataan itu tidak menyebut negara manapun, pernyataan itu dipandang sebagai kecaman terhadap China, yang tetangga-tetangganya menuduhnya menggunakan siasat unjuk kekuatan untuk memajukan klaim maritim yang luas.

China dan Jepang keduanya mengklaim wilayah di Laut China Timur. Sengketa itu memburuk pada 2012 setelah Jepang menasionalisasi sekelompok pulau di sana. Beijing sejak itu telah memberlakukan Zona Identifikasi Pertahanan Udara di daerah tersebut.

Di Laut China Selatan, Beijing terlibat dalam konfrontasi tegang dengan Vietnam atas anjungan minyak milik negara China yang terletak di perairan yang disengketakan di lepas pantai Hanoi. Kapal-kapal kedua negara telah saling menyemprot air dan saling tabrakan.

Klaim China di Laut China Selatan juga tumpang tindih dengan klaim Filipina, Malaysia, Brunai dan Taiwan.
XS
SM
MD
LG