Tautan-tautan Akses

Eksekutif BBC Kecam Peretasan Telepon oleh Media Inggris


Pengadilan mengenai skandal penyadapan telepon di pengadilan London (foto: dok).
Pengadilan mengenai skandal penyadapan telepon di pengadilan London (foto: dok).

Direktur Kreatif BBC, Alan Yentob mengatakan ia merasa "sangat muak” dengan terungkapnya informasi bahwa teleponnya telah diretas oleh media Inggris “Mirror Group”..

Seorang eksekutif senior BBC hari Jumat (6/3) mengatakan ia merasa “telah diinvasi dan sangat muak” dengan terungkapnya informasi bahwa teleponnya telah berulangkali diretas oleh staf suratkabar Inggris “Mirror Group”.

Direktur Kreatif BBC Alan Yentob mengatakan dalam sidang dengar pendapat Pengadilan Tinggi London bahwa ia merasa “(hak-haknya) telah dilanggar dalam skala besar-besaran”.

Kantor berita Associated Press mengutip Yentob mengatakan “saya sangat terganggu ketika membayangkan orang-orang ini tahu begitu banyak aspek kehidupan profesi dan pribadi saya, juga pembicaraan-pembicaraan saya yang paling pribadi”.

David Sherbone – pengacara korban peretasan – telah mengatakan bahwa tindakan meretas secara ilegal itu “marak” dilakukan oleh suratkabat Mirror, Sunday Mirror dan People selama hampir sepuluh tahun sejak tahun 1999.

Tindakan peretasan itu menghasilkan sejumlah liputan, meski tidak satu pun mengenai Yentob. Sherborne mengatakan wartawan-wartawan yang meretas arsip pesan telfon Yentob untuk memperoleh data teman-teman pentingya – termasuk musisi Sting, komedian Mel Brooks, penulis Salman Rushdie, arsitek Richard Rodgers dan selebriti Nigella Lawson.

Hakim juga mendengar gugatan hukum delapan orang – termasuk Yentob, aktris Sadie Frost dan mantan bintang sepakbola Paul Gascoigne, untuk menentukan tingkat kerugian yang harus dibayar kepada para korban itu.

Trinity Mirror PLC yang memiliki suratkabar-suratkabar itu telah mengaku bertanggungjawab dan memohon maaf kepada para korban.

Skandal peretasan telfon di Inggris ini meledak pada tahun 2011 dengan terungkapnya kasus peretasan telfon oleh suratkabar “News of the World” milik Rupert Murdoch. Kehebohan itu memicu penutupan suratkabar dan penangkapan puluhan wartawan.

Penyelidikan polisi sebelumnya dipusatkan pada suratkabar Murdoch saja, tetapi kemudian meluas ke perusahaan-perusahaan lain.

Recommended

XS
SM
MD
LG