Selain berbicara melalui telepon hari Sabtu (4/2) dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, Trump, yang mengisi akhir pekan di real estate pantainya di Florida, juga berbicara dengan Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni.
Menurut pernyataan Gedung Putih, kedua pemimpin membahas penguatan kerjasama bilateral dalam berbagai kepentingan bersama, termasuk keamanan dan kontraterorisme. Pernyataan itu menyebutkan, juga dibahas soal Libya, lonjakan masuknya migran dan pengungsi ke Eropa, serta prioritas Italia dan KTT G-7 mendatang di Italia.
Hari Jumat, Gentiloni menghadiri KTT Uni Eropa di Malta, di mana ia dan pemimpin Uni Eropa lain berjanji tetap menantang Trump, karena bagi sebagian pemimpin Eropa, kecaman Trump atas Uni Eropa dianggap mengancam kekuatan aliansi trans-Atlantik itu. Mereka membahas ide-ide yang akan dimasukkan dalam deklarasi Uni Eropa nanti ketika merayakan ulang tahun ke-60 Maret mendatang di Roma.
Gentiloni hari Jumat mengatakan ia melihat "peluang besar" bagi Uni Eropa jika pemerintah Trump utamanya berfokus pada isu-isu domestik, memberi peluang kepada Eropa mewujudkan "Superpower perdagangan nomor satu di dunia."
Menurut Gedung Putih, dalam percakapan telepon, Trump menegaskan komitmen Amerika bagi NATO dan menekankan pentingnya semua sekutu NATO berbagi beban moneter belanja pertahanan. Trump juga setuju menghadiri KTT G-7 di Taormina, Italia, Mei nanti. [ka]
