Tautan-tautan Akses

AS Tambah Lagi Bantuan Bagi Ukraina Senilai $500 Juta


Anggota pasukan Ukraina menembakkan roket ke arah tentara Rusia di dekat garis depan pertempuran di wilayah Zaporizhzhia pada 25 Juni 2023. (Foto: Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via Reuters)
Anggota pasukan Ukraina menembakkan roket ke arah tentara Rusia di dekat garis depan pertempuran di wilayah Zaporizhzhia pada 25 Juni 2023. (Foto: Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via Reuters)

Amerika Serikat menyediakan bantuan militer tambahan senilai $500 juta bagi Ukraina, termasuk 55 kendaraan lapis baja Stryker dan Bradley, menurut tiga pejabat AS kepada VOA.

Salah seorang pejabat yang berbicara kepada VOA dengan syarat anonim sebelum perilisan paket bantuan tersebut pada hari Selasa (27/6) mengatakan bahwa bantuan terbaru itu juga mencakup amunisi untuk sistem rudal permukaan-ke-udara (surface-to-air) Patriot dan tambahan roket bagi Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) Ukraina.

Pejabat lain, yang juga berbicara kepada VOA secara anonim, mengatakan bahwa paket bantuan itu akan memberi Ukraina banyak torpedo Bangalore, yang merupakan bahan peledak yang dapat membersihkan halang rintang dari posisi terlindungi. Peledak itu dapat digunakan untuk membuat jalur selebar empat meter melalui kawat berduri, semak belukar yang lebat, atau area yang ditutupi oleh ranjau.

Ia mengatakan bahwa sejumlah kecil torpedo Bangalore terbukti “sangat berguna” bagi pasukan Ukraina hingga saat ini.

Kekacauan di dalam Rusia selama akhir pekan tampaknya tidak berpengaruh di medan tempur pada saat itu.

“[Pasukan Kelompok] Wagner mungkin sudah bergerak, tapi ladang ranjau dan penghalang lainnya kan tidak,” kata pejabat kedua.

Begitu dirilis, paket bantuan itu akan menjadi penarikan peralatan militer resmi ke-41 dari persediaan Departemen Pertahanan AS sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung pada Februari 2022.

Moskow memulai serangan baru di Ukraina pada awal tahun yang kini telah terhenti. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy baru-baru ini mengonfirmasi bahwa serangan balasan besar-besaran Kyiv sedang dilakukan.

Pasukan Rusia telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk memperkuat posisi mereka di dalam Ukraina, membuat serangan balasan Kyiv semakin sulit dilancarkan.

“Lebih sulit menyerang daripada bertahan,” kata Bradley Bowman, direktur senior Pusat Kekuatan Militer dan Politik di Foundation for Defense of Democracies. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG