Tautan-tautan Akses

Amnesty International Kecam Rencana Inggris Kirim Pencari Suaka ke Rwanda


FILE - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri konferensi pers, di Downing Street Briefing Room, di pusat kota London, 22 April 2024 mengenai perjanjian Inggris dan Rwanda untuk memindahkan migran ilegal ke negara Afrika. (Toby Melville / POOL / AFP)
FILE - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri konferensi pers, di Downing Street Briefing Room, di pusat kota London, 22 April 2024 mengenai perjanjian Inggris dan Rwanda untuk memindahkan migran ilegal ke negara Afrika. (Toby Melville / POOL / AFP)

Rencana Inggris untuk mengirim pencari suaka ke Rwanda dikecam berbagai organisasi kemanusiaan internasional setelah Parlemen menyetujui UU yang mengizinkan penerbangan deportasi itu dimulai akhir tahun ini.

CEO Amnesty International mengatakan legislasi itu akan memiliki dampak lebih luas terhadap “kepemimpinan Inggris di seluruh dunia serta bagi HAM internasional dan hukum internasional di seluruh dunia.”

"Saya sangat kehawatir bukan hanya mengenai legislasi dan dampaknya terhadap pengungsi dan pencari suaka, tetapi ini mengenai dampaknya yang lebih luas,” kata Sacha Deshmukh, CEO of Amnesty International Inggris.

Baik badan urusan pengungsi PBB maupun Dewan Eropa hari Selasa menyerukan Inggris agar memikirkan kembali rencana itu karena ada kekhawatiran bahwa UU tersebut akan melemahkan perlindungan HAM dan bahwa UU itu akan merusak kerja sama internasional dalam mengatasi krisis migran global.

Reaksi itu muncul ketika otoritas Prancis melaporkan sedikitnya lima orang tewas hari Selasa sewaktu sebuah kapal yang mengangkut sekitar 100 atau lebih migran mengalami gangguan sewaktu berupaya menyeberangi Selat Inggris.

Pemerintahan PM Rishi Sunak mengatakan rencana pendeportasian itu akan membantu menghentikan gelombang orang-orang yang masuk Inggris secara ilegal karena para migran tidak akan melakukan penyeberangan yang berisiko dengan perahu-perahu karet yang bocor jika mereka tahu ada kemungkinan mereka akan dikirim ke Rwanda dengan tiket sekali jalan.

Penyeberangan perahu kecilmerupakan isu politik yang kuat di Inggris. Penyeberangan ini dianggap sebagai bukti kegagalan pemerintah mengontrol imigrasi.

Sunak telah membuat rencananya “menghentikan kapal-kapal” sebagai janji kampanye utamanya. Partai Sunak, Konservatif, tertinggal jauh dalam berbagai jajak pendapat sebelum pemilihan umum akhir tahun ini.

Jumlah migran yang tiba di Inggris dengan perahu kecil melonjak menjadi 45.774 pada tahun 2022 dari 229 saja empat tahun sebelumya. Ketika itu orang-orang yang melarikan diri dari perang, kelaparan dan kesulitan ekonomi membayar ribuan poundsterling kepada geng-geng penjahat untuk membawa mereka menyeberangi selat tersebut.

Tetapi jumlah perahu kecil yang tiba di Inggris merosot menjadi 29.437 tahun lalu, sewaktu pemerintah menindak keras para penyelundup orang dan mencapai kesepakatan untuk untuk memulangkan orang-orang Albania ke negara asal mereka. [uh/ns]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG