Sejumlah pejabat kepolisian dan rumah sakit Pakistan mengatakan, sebuah aksi pemboman bunuh diri, Rabu, di pusat vaksinasi polio di Pakistan barat daya menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 23 lainnya.
Para dokter mengatakan lima dari korban luka-luka tercatat dalam kondisi kritis dan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan meningkat.
Serangan itu terjadi di kota Quetta, ibukota propinsi Balochistan yang dilanda kekerasan, dan pihak berwenang mengatakan, kebanyakan korban adalah petugas keamanan.
Imtiaz Shah, seorang polisi senior di Quetta, mengatakan kepada wartawan, pembom bunuh diri membawa sedikitnya tujuh kilogram peledak yang diikatkan ke tubuhnya ketika ia memasuki tempat pertemuan pasukan keamanan dan petugas kesehatan sipil, dan meledakkan dirinya.
Juru bicara kelompok terlarang Tehreek-e-Taliban mengaku bertanggung jawab dalam sebuah pernyataannya kepada wartawan. Aliansi organisasi-organisasi militan yang merujuk diri mereka sebagai Taliban Pakistan ini sedang melangsungkan pemberontakan maut melawan pemerintah dan dituding bertanggung jawab atas penbunuhan ribuan warga Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Namun, operasi-operasi pimpinan militer terhadap kubu-kubu pertahanan Taliban Pakistan di kawasan barat laut dan lainnya di negara itu telah menurunkan secara signifikan kekerasan yang dilakukan militan selama setahun terakhir.
Pihak berwenang propinsi mengatakan para petugas vaksinasi dan keamanan berkumpul di pusat vaksinasi itu, Rabu (13/1), sebelum dikerahkan ke berbagai penjuru Quetta untuk melangsungkan program imunisasi selama tiga hari ketika pelaku pemboman itu melancarkan serangannya.
Usaha untuk memberantas polio melalui program-program imunisasi di Pakistan – salah satu dari tiga negara di mana polio masih menjadi wabah – selama ini terhalangi oleh serangan yang berulangkali terjadi terhadap para petugas keamanan dan kesehatan. Sedikitnya 80 orang tewas dalam serangan seperti itu sejak 2012. [ab]
