Tautan-tautan Akses

Aksi Kekerasan di Suriah Memuncak sementara DK PBB Bahas Resolusi


Demonstrasi anti pemerintah tetap berlanjut meskipun pasukan Suriah terus melakukan tindak kekerasan (foto: dok).
Demonstrasi anti pemerintah tetap berlanjut meskipun pasukan Suriah terus melakukan tindak kekerasan (foto: dok).

Aksi kekerasan di Suriah terus memuncak hari Jumat, membuat korban tewas oleh pasukan keamanan bertambah menjadi lebih dari 70 orang.

Rusia mengatakan beberapa bagian rancangan resolusi negara-negara Eropa dan Arab yang disebarluaskan di Dewan Keamanan PBB hari Jumat “tidak dapat diterima”, tetapi Rusia siap berunding.

Duta Besar Rusia Untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan, rancangan itu mengabaikan apa yang disebutnya “garis batas” dimana mereka tidak boleh masuk – termasuk segala macam hal berkenaan dengan embargo senjata.

Resolusi itu mendukung rencana Liga Arab yang menyerukan kepada Presiden Bashar Al-Assad untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya dan membentuk pemerintah nasional bersatu guna mempersiapkan pemilu.

Sekjen Liga Arab Nabil dan Perdana Menteri Qatar hari Selasa mendatang akan menyampaikan paparan singkat kepada ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB tentang misi pemantau Liga Arab sebulan terakhir ini di Suriah yang telah menemui sejumlah kesulitan.

Sementara itu, aksi kekerasan di Suriah terus memuncak hari Jumat, membuat korban tewas dalam beberapa hari ini bertambah menjadi lebih dari 70 orang.

Para aktivis mengatakan pasukan pemerintah menewaskan lebih dari 37 orang dalam berbagai serangan di seluruh negara itu pada hari Jumat. Aktivis Suriah Rami Abdul Raham mengatakan kepada VOA, enam anggota pasukan keamanan Suriah juga tewas akibat ledakan bom mobil di kota Idlib – Suriah barat laut. Pasukan pro-Assad juga dilaporkan melancarkan sejumlah penggerebekan di kota Homs – yang menjadi pusat pergolakan.

Kepala Tim Pemantau Liga Arab di Suriah hari Jumat mengatakan para saksi melihat peningkatan aksi kekerasan sejak hari Selasa, terutama di kota-kota seperti Homs, Hama dan Idlib. Tim pemantau yang dikecam luas itu berada di Suriah untuk memantau apakah Presiden Assad memenuhi janjinya untuk mengakhiri aksi kekerasan.

Unjukrasa anti-Assad hari Jumat pindah ke Kairo dimana puluhan warga Suriah melempari kedutaan besar mereka di ibukota Mesir itu. Kelompok oposisi mendorong penjaga-penjaga keamanan, merobohkan pintu dan merusak jendela sewaktu mereka memaksa masuk ke dalam kantor administrasi gedung itu.

XS
SM
MD
LG