Tautan-tautan Akses

AS, Rusia Puji Kemajuan dalam Upaya Pengurangan Senjata Nuklir


Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyerukan penyelenggaraan hubungan yang lebih erat antara Amerika dan Rusia setelah bertemu dengan Presiden Rusia Dmitri Medvedev di Moskow.

Berbicara kepada reporter didampingi Presiden Rusia itu pada hari Selasa, Clinton menekankan kebutuhan Amerika dan Rusia bekerja sama dalam isu-isu utama termasuk Iran, Korea Utara dan pengendalian persenjataan nuklir.

Medvedev mencatat bahwa kerjasama dengan Amerika dilakukan pada tingkat tinggi, ditambahkannya bahwa kedua fihak memiliki pendekatan yang sama terhadap isu-isu internasional yang paling mendesak.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bertemu dengan Clinton sebelumnya. Ia mengatakan Amerika dan Rusia telah membuat kemajuan berarti dalam penyusunan rencana pengurangan persenjataan nuklir.

Clinton menekankan kembali bahwa para perunding berusaha mencapai sebuah persetujuan baru pada saat Perjanjian Pengurangan Persenjataan Strategik atau START kadaluwarsa Desember mendatang.

Dalam perkembangan terpisah soal isu nuklir Iran, pejabat teras AS mengatakan Presiden Rusia Dmitri Medvedev telah menegaskan kembali pandangannya bahwa Iran harus dikenakan sanksi apabila tidak patuh pada usaha klarifikasi program nuklirnya.

Pejabat itu mengatakan kepada reporter bahwa tak ada perbedaan besar dalam opini tentang Iran ketika Medvedev bertemu dengan Hillary Clinton di Moskow pada hari Selasa.

Bulan lalu presiden Rusia mengatakan sanksi tidak bisa dihindari, sebuah pernyataan yang disambut gembira Presiden Barack Obama dan oleh beberapa analis dipandang sebagai pergeseran pendekatan oleh Moskow, yang sebelumnya menentang sanksi ketat terhadap Iran.

Tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Selasa, bahwa memberlakukan sanksi terhadap Teheran pada tahap ini tidaklah bermanfaat.

Setelah berdiskusi seputar isu ini dengan Lavrov, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan waktunya belum tiba bagi pemberlakuan sanksi baru, tetapi katanya Amerika masih mempertimbangkan langkah-langkah ini apabila diplomasi ternyata tidak membuahkan hasil.

Ia menekankan bahwa baik Moskow maupun Washington sepakat bahwa Iran berhak memiliki akses ke energi nuklir untuk tujuan damai, tetapi tidak untuk senjata nuklir.


XS
SM
MD
LG