Tautan-tautan Akses

Rafsanjani: Pembicaraan Teheran-Washington Soal Irak Belum Efektif


Mantan Presiden Iran Akbar Hashemi Rafsanjani mengatakan pembicaraan langsung yang jarang dengan Washington mengenai situasi keamanan Irak belum efektif. Dalam khotbah Jumat di Universitas Teheran, Rafsanjani mengatakan para diplomat Amerika belum mengirim sinyal positif dengan menuduh Iran merongrong kestabilan Irak.

Katanya, pembicaraan hanya akan mencapai hasil positif jika Washington memperhatikan kepentingan rakyat di Timur Tengah. Para diplomat Amerika dan Iran telah bertemu beberapa kali di Bagdad sejak Mei, tetapi pembicaraan dicemari pertikaian tajam mengenai peran Iran di Iraq.

Presiden Bush hari Kamis menyebut Iran kekuatan perongrong di Irak. Katanya dia yakin Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki juga berpandangan demikian. Maliki, seorang Syiah, mengunjungi Iran yang mayoritas Syiah pekan ini untuk menemui para pemimpin Iran. Media pemerintah Iran mengutipnya mengatakan Teheran telah membantu Irak memperbaiki keamanannya.

Sementara itu, seorang komandan militer Amerika di Irak mengatakan ulama Syiah radikal, Moqtada al-Sadr telah kembali ke Iran dan telah kehilangan pengaruh atas milisi Laskar Mahdi. Ulama Irak itu terakhir terlihat bulan Mei di kota suci Irak, Kufa.

Kolonel Amerika John Castles hari ini mengatakan hilangnya Sadr dari Irak menunjukkan dia tidak mengendalikan langsung Laskar Mahdi. Komandan pasukan Amerika di Kota Sadr Bagdad itu mengatakan milisi Syiah telah terpecah dan beberapa bagian kini beroperasi sendiri.

Namun, seorang jurubicara kantor Sadr di kota Najaf mengatakan ulama itu masih berada di Irak. Menurut para pejabat Amerika, Sadr pertama kali memasuki Iran bulan Januari tahun ini dalam usaha bersembunyi selama empat bulan saat Amerika mengerahkan pasukan bantuan ke wilayah Bagdad.


XS
SM
MD
LG