Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (11/4) menyerukan tindakan dalam memberikan bantuan militer untuk negaranya, terutama sistem pertahanan udara, setelah serangan udara Rusia semalaman dengan 42 rudal dan 40 drone.
“Jika rudal-rudal Rusia dan drone Shahed terus menyerang bukan hanya Ukraina tetapi juga tekad sekutu kami, ini akan menjadi semacam izin untuk melakukan teror global,” kata Zelenskyy di media sosial. “Kami memerlukan sistem pertahanan udara dan bantuan pertahanan lainnya, bukan ketidakpedulian dan diskusi panjang lebar.”
Zelenskyy mengatakan serangan terbaru Rusia menargetkan wilayah Kharkiv, Kyiv, Zaporizhzhia, Lviv dan Odesa.
“Teroris Rusia kembali menargetkan infrastruktur penting,” kata Zelenskyy.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan pertahanan udara negara itu menembak jatuh 39 dari 40 drone dan menghancurkan 18 dari 42 rudal.
BACA JUGA: Ukraina: Serangan Drone Rusia Menargetkan Infrastruktur EnergiOperator jaringan listrik Ukraina, Ukrenergo, mengatakan serangan Rusia merusak fasilitasnya di lima wilayah yang berbeda.
Gubernur Kharkiv Oleh Syniehubov mengatakan 10 rudal menghantam kota Kharkiv. Serangan Rusia yang menargetkan infrastruktur energi itu menyebabkan pemadaman listrik untuk 200 ribu orang lebih.
Gubernur Lviv Maksym Kozytskyi melaporkan kebakaran di sebuah fasilitas gas dan gardu listrik akibat serangan Rusia.
Gubernur Odesa Oleh Kiper juga melaporkan kebakaran di sebuah fasilitas energi akibat tertimpa puing-puing drone yang ditembak jatuh.
Kementerian Pertahanan Rusia pada Kamis melaporkan mereka berhasil menggagalkan serangan 12 drone Ukraina yang menargetkan berbagai wilayah.
Kementerian Rusia itu mengatakan mereka menghancurkan tiga drone di Kursk, tiga di Tambov, dua di Belgorod, dua di Mordovia, dan masing-masing satu di Bryansk dan Lipetsk.
Ukraina secara rutin menargetkan daerah-daerah di dekat perbatasan Ukraina-Rusia seperti Belgorod dan Bryansk. Serangan terhadap Mordovia dan Tambov termasuk di antara serangan lebih jauh ke dalam wilayah Rusia yang jarang terjadi.
Sementara itu Swiss pada Rabu (10/4) mengatakan mereka akan menjadi tuan rumah konferensi internasional tingkat tinggi pada bulan Juni yang bertujuan untuk mengakhiri perang dua tahun Rusia di Ukraina. Tetapi Swiss mengakui bahwa Rusia kemungkinan besar tidak akan bergabung dalam proses perdamaian itu.
Konferensi itu ditetapkan akan berlangsung pada 15-16 Juni di resor Burgenstock di dekat Lucerne dan akan diikuti para pejabat tinggi dari puluhan negara. Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung melaporkan bahwa Presiden AS Joe Biden, pendukung global utama Ukraina, mungkin hadir, tetapi Gedung Putih mengatakan belum ada keputusan mengenai pejabat AS yang akan menghadirinya.
Konferensi itu akan digelar sesuai rencana yang dibeberkan dalam beberapa bulan ini oleh Zelenskyy dan Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis. Diplomat tertinggi Swiss itu mengatakan lebih dari 100 negara akan diundang mengikuti konferensi itu. [uh/ab]