Yordania akan Balas Pembunuhan Pilotnya

Para pendukung dan kerabat pilot Muath al-Kaseasbeh yang diduga sudah dibunuh ISIS melampiaskan kemarahan dalam unjuk rasa di Amman, Yordania (3/2).

Yordania hari Selasa (3/2) berjanji akan membalas kematian pilotnya yang diduga telah tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh militan ISIS.

Yordania hari Selasa (3/2) berjanji akan membalas kematian pilotnya yang disandera militan ISIS, setelah video muncul online yang menunjukkan pilot itu dibakar hidup-hidup.

“Hukuman dan pembalasan kami akan sama besarnya dengan kehilangan yang dirasakan rakyat Yordania,” kata jurubicara militer Mamdouh al-Ameri lewat televisi.

Kantor-kantor berita mengutip sumber-sumber yang mengatakan Yordania akan segera mengeksekusi perempuan Irak yang sebelumnya diminta ISIS untuk dibebaskan. Perempuan itu, Sajida al-Rishawi, saat ini sedang menunggu hukuman mati atas perannya dalam sebuah pemboman bunuh diri tahun 2005.

Raja Abdullah berbicara dari Washington dan mengatakan pembunuhan pilot itu, Muath al-Kaseasbeh, akan semakin menyatukan negaranya. Ia dikatakan akan mempersingkat lawatannya ke Amerika untuk pulang ke Amman, di mana warga turun ke jalan-jalan untuk mengecam pembunuhan pilot itu.

Video dan gambar-gambar tersebut dirilis hari Selasa, tetapi televisi pemerintah Yordania mengatakan pilot Muath al-Kaseasbeh telah dibunuh tanggal 3 Januari.

Militan ISIS menyandera pilot itu setelah pesawatnya jatuh di daerah kekuasaan kelompok itu di Suriah.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan, jika terbukti asli, video itu merupakan satu lagi indikasi akan “kekejian dan kebiadaban” militan itu. Ia berbicara kepada para wartawan tidak lama setelah video itu muncul, yang menunjukkan pilot tersebut disulut dengan api di dalam sebuah kandang.

Obama menambahkan video itu akan “meningkatkan kewaspadaan dan tekad” koalisi pimpinan Amerika untuk melemahkan dan pada akhirnya menumpas kelompok tersebut yang telah menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah.