Yellen: Masalah Ekonomi Global Perlambat Ekonomi AS

Kepala Bank Sentral AS, Janet Yellen memberikan kesaksian di depan Kongres AS di Washington, DC hari Rabu (10/2).

Kepala Bank Sentral AS Janet Yellen memperingatkan melemahnya perekonomian global akan memperlambat pertumbuah ekonomi di Amerika.

Kepala Bank Sentral Amerika memperingatkan hari Rabu (10/2), pasar keuangan yang anjlok dan kelemahan ekonomi dunia akan memperlambat laju kenaikan suku bunga utama di Amerika.

Tampil di Kongres, pemimpin The Fed, Janet Yellen berbicara tentang suku bunga bank sentral untuk pertama kalinya sejak Desember lalu, ketika The Fed menaikkan suku bunganya untuk pertama kalinya dalam kurun satu dasawarsa.

Dia mengatakan bahwa The Fed tetap yakin bahwa ekonomi AS berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dengan sedikit peningkatan inflasi, yang menurut para ahli telah terlalu rendah dalam beberapa kuartal terakhir.

Meskipun risiko bertambah besar, Yellen menambahkan bahwa kecil kemungkinan The Fed akan merasa perlu guna membatalkan kenaikan suku bunga yang diumumkan Desember lalu. Namun ia mengakui, angka-angka ekonomi yang lebih lemah sempat membuat pakar bank sentral AS cemas.

Yellen mengatakan, ketidak pastian dengan kebijakan mata uang China serta prospek ekonominya menyumbang pada “gejolak di pasar global.” Indeks pasar saham di Eropa dan Amerika kebanyakan naik setelah investor mengkaji komentar Yellen ini.


Masa sulit bagi negara-negara yang tergantung dari ekspor komoditas

Yellen mengatakan kekhawatiran tentang pertumbuhan global dan berlimpahnya produksi minyak mentah dan komoditas lainnya di pasar global memberikan kontribusi terhadap penurunan harga minyak. Dia mengatakan bahwa hal ini bisa "memicu tekanan keuangan" di banyak negara yang bergantung pada ekspor komoditas.

Perlambatan ekonomi global, dan nilai dolar AS yang sangat kuat, juga menghambat permintaan terhadap ekspor AS dan menjadi halangan bagi pertumbuhan ekonomi.

Ketua The Fed itu juga mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS telah "kurang mendukung" meningkatnya pertumbuhan akhir-akhir ini, tetapi ia menambahkan faktor-faktor penghambat tersebut cenderung akan melunak dalam "jangka menengah."

Dia mengatakan pasar kerja AS terus meningkat dan bahwa perekonomian secara keseluruhan berkembang pada kecepatan "moderat".

Bulan Desember lalu, para pejabat Federal Reserve memutuskan untuk meningkatkan suku bunga acuan AS dari mendekati nol persen menjadi setengah persen.

Pada saat itu, banyak analis memperkirakan bahwa The Fed kemungkinan akan menaikkan lagi suku bunga sebanyak empat kali tahun ini. Namun, sebagian besar ekonom sekarang mengatakan The Fed tampaknya akan menunda kenaikan suku bunga acuan, dan bahkan mungkin tidak mengumumkan kenaikan apapun dalam tahun ini.

Suku bunga yang rendah dapat memicu pertumbuhan ekonomi, tetapi jika suku bunga yang rendah dibiarkan terlalu lama, dikhawatirkan justru akan memicu inflasi tinggi yang pada ujungnya bisa merusak perekonomian. [jm/pp]