Warga Libya Serahkan Senjata dan Amunisi

Seorang warga Libya menyerahkan senjatanya ke Kepala Staf Tentara Libya, Yussef al-Mangoush di Martyrs Square, Tripoli (29/9).

Ratusan warga Libya telah menyerahkan senjata mereka di tempat-tempat pengumpulan senjata di ibukota Tripoli dan di Benghazi.
Beberapa laki-laki antri di alun-alun Marty di Tripoli dan di alun-alun Liberty di Benghazi sambil membawa senjata dan amunisi dalam sebuah usaha membantu militer Libya membebaskan Libya dari senjata yang tersebar, sisa dari revolusi tahun lalu.

Puluhan ribu warga Libya menentang kelompok-kelompok milisi dan berbaris di Benghazi sebelumnya setelah sebuah serangan terhadap konsulat Amerika di Benghazi menewaskan empat orang Amerika, termasuk Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens.

Pemrotes juga menduduki beberapa pangkalan milisi yang dipersenjatai dan mengusir milisi jihadis Ansar al-Shariah dari markasnya. “Ansar al-Sahriah terkait dengan serangan terhadpa konsulta tetapi menolak tuduhan ini.

Presiden Libya Mohamad el-Magarief telah menggambarkan serangan maut pada 11 September lalu terhadap konsulat Amerika sebagai sebuah serangan terorisme yang direncanakan terlebih dahulu.

Pemerintah Amerika tadinya mengatakan serangan itu terjadi di tengah protes besar-besaran sehubungan video yang menghina Nabi Muhamad, tetapi pejabat pemerintah Amerika mengkonfirmasi bahwa serangan itu memang merupakan sebuah serangan teroris yang direncanakan.