Warga Jerman Didakwa Jual Informasi Soal Denah Bundestag ke Rusia

Landmark Jerman, Reichstag, di Berlin. (Foto: dok). Di dalam gedung ini, terdapat kantor majelis rendah parlemen Jerman, Bundestag.

Seorang pria Jerman didakwa melakukan tindakan spionase karena diduga menyampaikan informasi tentang properti yang digunakan oleh parlemen Jerman ke dinas intelijen militer Rusia, kata Kantor Kejaksaan Federal Jerman, Kamis (25/2).

Tersangka, yang diidentifikasi hanya sebagai Jens F., sesuai dengan aturan privasi Jerman, bekerja untuk sebuah perusahaan yang berulang kali dikontrak untuk memeriksa peralatan listrik portabel di Bundestag, atau majelis rendah parlemen, kata kantor itu dalam sebuah pernyataannya.

Sebagai konsekuensinya, Jens F. memiliki akses ke file-file PDF dengan denah lantai semua properti majelis itu. Bundestag berbasis di gedung Reichstag, sebuah landmark Berlin, tetapi juga menggunakan sejumlah properti lain dalam kegiatannya.

Kejaksaan federal Jerman mengatakan, sebelum awal September 2017, tersangka memutuskan atas kemauannya sendiri untuk menyerahkan informasi tentang properti-properti tersebut ke dinas intelijen Rusia. Mereka mengatakan ia mengirim file-file PDF itu ke seorang karyawan Kedutaan Besar Rusia di Berlin yang kebetulan merupakan seorang perwira di dinas intelijen militer Rusia, GRU.

Gugatan terhadap tersangka itu diajukan ke pengadilan Berlin pada 12 Februari. Pengadilan harus memutuskan apakah akan memproses kasus itu.

Sidang majelis rendah parlemen Jerman (Bundestag) di tengah pandemi COVID-19 di Berlin, Jerman, 18 November 2020. (REUTERS / Fabrizio Bensch)

Hubungan antara Jerman dan Rusia diterpa banyak masalah dalam beberapa tahun terakhir.

Oktober lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat Rusia dan sebuah divisi di GRU atas serangan siber terhadap parlemen Jerman pada 2015.

Selain itu, seorang pria Rusia, yang dituduh membunuh seorang pria Georgia di siang bolong di pusat kota Berlin atas perintah Moskow pada 2019, saat ini sedang diadili di Berlin.

Kasus keracunan yang dialami pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny juga ikut menimbulkan ketegangan. Navalny diterbangkan ke Jerman karena kasus tersebut untuk menjalani pengobatan dan perawatan. Namun, Navalny kemudian ditangkap segera setelah ia kembali ke Rusia. [ab/uh]