Warga Didiagnosa Flu Burung Setelah Kontak dengan Sapi di Texas

FILE - Sapi perah di sebuah peternakan dekat Vado, New Mexico, 31 Maret 2017. Departemen Pertanian AS mengatakan Senin, 25 Maret 2024, bahwa susu dari sapi perah di Texas dan Kansas dinyatakan positif terkena flu burung. (AP/Rodrigo Abd)

Seseorang di Texas telah didiagnosa dengan flu burung, sebuah infeksi yang dikaitkan dengan penemuan terakhir virus di peternakan sapi, para pejabat kesehatan mengatakan itu pada Senin.

Pasien tersebut dirawat dengan obat antiviral dan satu-satunya gejala yang dilaporkan adalah mata merah, kata para pejabat kesehatan Texas. Pejabat kesehatan mengatakan, orang tersebut telah melakukan kontak dengan sapi-sapi yang diduga terinfeksi, dan risiko bagi publik dinilai masih rendah.

Ini menandai contoh kasus pertama yang diketahui secara global, di mana seseorang menderita flu burung versi ini dari seekor mamalia, kata para pejabat kesehatan federal.

Meski begitu, tidak ada bukti penyebaran antarmanusia atau bahwa seseorang terjangkit dari susu atau daging peternakan, kata Dr Nirav Shah, kepala deputi direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Tes genetik tidak menunjukan bahwa virus itu tiba-tiba bisa menyebar dengan lebih mudah atau menyebabkan sakit yang lebih parah, kata Shah. Dan pengobatan antiviral yang saat ini dilakukan kelihatannya masih bekerja, tambah dia.

Pekan lalu, peternakan sapi perah di Texas dan Kansas telah dilaporkan terinfeksi flu burung dan pejabat-pejabat pertanian federal kemudian mengonfirmasi infeksi sejumlah peternakan sapi perah di Michigan yang belum lama menerima kiriman sapi dari Texas. Tidak ada satupun yang mati dari ratusan sapi yang terdampak, kata Shah.

Sejak 2020, flu burung telah menyebar di antara lebih banyak spesiel hewan, termasuk anjing, kucing, sigung, beruang dan bahkan anjing laut dan lumba-lumba di sejumlah negara.

Meski begitu, deteksi di peternakan Amerika Serikat adalah sesuatu yang “alur yang tidak diduga dan bermasalah,” kata Dr Ali Khan, mantan peneliti wabah di CDC, yang saat ini menjadi dekan sekolah kesehatan publik, Universitas Nebraska.

Flu burung teridentifikasi pertama kali sebagai ancaman bagi manusia dalam wabah pada 1997 di Hong Kong. Lebih dari 460 orang meninggal dalam dua dekade terakhir akibat infeksi flu burung, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Mayoritas orang yang terinfeksi menerima itu langsung dari burung, tetapi para ilmuwan telah waspada terhadap tanda-tanda penyebaran di antara manusia.

Pejabat-pejabat Texas tidak mengidentifikasi orang yang baru saja terinfeksi, dan juga tidak merilis apapun terkait apa yang membuat dia berkontak dengan sapi.

CDC tidak merekomendasikan tes bagi orang-orang yang tidak memiliki gejala. Kira-kira selusin orang di Texas yang memiliki gejala telah dites dalam kaitannya dengan infeksi di peternakan sapi perah itu, tetapi hanya satu orang yang hasilnya positif, kata Shah.

Ini hanya kasus kedua dimana seseorang di AS telah didiagnosa dengan apa yang disebut sebagai virus tipe A H5N1. Pada 2022, seorang narapidana dalam program kerja mengalami itu ketika membunuh unggas yang terinfeksi di sebuah peternakan ungags di Montrose County, Colorado. Satu-satunya gejala yang dia rasakan adalah kelelahan, dan dia sembuh. [ns/ab]