Warga AS yang Dibebaskan dari Iran Jalani Perawatan Kesehatan

Foto yang dirilis oleh Washington Post ini menunjukkan foto mantan tahanan Iran, Jason Rezaian (kiri) bersama keluarganya (istrinya, Yeganeh Salehi (nomer dua dari kiri), ibunya Mary Rezaian, dan saudara laki-lakinya Ali Rezaian) setelah dibebaskan dari penjara (16/1).

Sebagai imbalan atas pembebasan empat warga AS itu, Presiden Barack Obama menawarkan grasi kepada tujuh warga Iran yang dituduh maupun divonis melanggar sanksi perdagangan AS terhadap Iran.

Setelah dibebaskan dari Iran sebagai bagian dari pertukaran tahanan, sekelompok orang Amerika Senin bertemu dengan keluarga dan pendukung mereka yang menghabiskan waktu berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun mengikuti kasus mereka dari jauh dan melakukan advokasi untuk pembebasan mereka.

Wartawan Washington Post Jason Rezaian bertemu dengan editor senior surat kabar itu di rumah sakit Jerman di mana ia menjalani perawatan sebelum kembali ke AS. Menurut Rezaian, interaksinya dengan manusia lain terbatas selama 18 bulan di penjara, termasuk mendekam selama 49 hari di sel isolasi.

"Saya ingin orang tahu bahwa secara fisik, saya merasa baik," katanya. "Saya tahu orang-orang tidak sabar mendengar dari saya, tapi saya ingin memproses ini untuk beberapa waktu."

Rezaian divonis sebagai mata-mata, tuduhan yang oleh Washington Post dan pemerintahan Obama disebut tidak masuk akal.

Rezaian mengatakan beberapa jam terakhir dalam tahanan Iran merupakan masa yang paling mencemaskan karena tidak ada kepastian mengenai keberangkatannya dari Iran dan penyerahan dirinya kepada pejabat Swiss hingga menit-menit terakhir, dan ia cemas pembebasannya akan dibatalkan.

Mantan anggota Marinir AS Amir Hekmati bertemu dengan saudara-saudara perempuannya, saudara iparnya dan anggota Kongres dari Michigan Daniel Kildee di rumah sakit Jerman Senin.

Hekmati, warga Amerika keturunan Iran, ditangkap pada tahun 2011 dengan tuduhan mata-mata saat mengunjungi neneknya.

Kildee mengirim foto Hekmati sedang tersenyum lewat Twitter. Hekmati mengucapkan terima kasih kepada Presiden Barack Obama karena memungkinkan ia berkumpul kembali dengan keluarganya.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, anggota Kongres itu mengatakan Hekmati akan terus menjalani pemeriksaan medis dalam beberapa hari mendatang dan berdiskusi dengan para pejabat mengenai proses untuk kembali ke tanah air.

Hekmati mengatakan, ia merasa sangat beruntung menikmati kebebasan, setelah dilepas dari penjara Iran sebagai bagian dari tukar menukar tahanan dengan Amerika.

"Saya merasa hidup untuk pertama kalinya. Saya seperti lahir kembali," kata Hekmati hari Selasa dalam komentar pertamanya sejak dibebaskan dari penjara.Dia menambahkan bahwa dia merasa sangat terharu atas dukungan dari semua orang, termasuk Presiden dan Kongres Amerika.

"Waktu itu saya sudah pasrah dan menerima kenyataan bahwa saya akan meringkuk 10 tahun di penjara, jadi ini adalah kejutan dan saya merasa benar-benar mendapat berkah karena pemerintah saya berbuat begitu banyak untuk saya dan warga Amerika lain," katanya.

Amir Hekmati yang berusia 32-tahun itu mengatakan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu mengenai pembebasan mereka. "Mereka hanya datang suatu pagi dan berkata 'Kemas barang-barang Anda," katanya. Dia awalnya tidak percaya bahwa mereka akan dibebaskan.

"Saya tidak bisa santai sampai kami berada di luar wilayah udara Iran. Tapi akhirnya semua mulai menjadi kenyataan."

Hekmati, seorang warga Amerika keturunan Iran, ditangkap pada tahun 2011 atas tuduhan mata-mata saat mengunjungi neneknya.

Dia meninggalkan Iran setelah pembebasannya hari Minggu bersama reporter Washington Post Jason Rezaian dan pendeta Saeed Abedini.

Pendeta Amerika Saeed Abedini, yang dipenjarakan pada tahun 2012 karena menyebarkan agama Kristen juga menjalani perawatan di rumah sakit Jerman.

Tidak jelas kapan dia akan bertemu kembali dengan keluarganya. Istrinya, Naghmeh, mengatakan kepada surat kabar Idaho Statesman Senin bahwa dia tidak akan melakukan perjalanan ke Jerman dan akan bertemu dengannya ketika ia terbang kembali ke AS. Pada halaman Facebook-nya Naghmeh mengatakan dia berbicara dengan suaminya pada hari Minggu dan bahwa suaminya dalam keadaan baik.

Naghmeh mengatakan bahwa setelah begitu lama dalam tahanan Iran dan jauh dari rumah dia tidak tahu seperti apa kondisi suaminya, dan bahwa keluarga mereka akan butuh waktu untuk kembali menyesuaikan diri satu sama lain. Dia juga menggambarkan bagaimana gembiranya kedua anak mereka, putri berusia sembilan tahun dan putra berusia tujuh tahun, akan bertemu kembali dengan ayah mereka.

Tidak banyak yang diketahui tentang warga Amerika ke-empat, Nosratollah Khosravi-Roodsari. Alasan mengapa dia berada di Iran masih belum jelas.

Matthew Trevithick, yang ditahan di Iran bulan lalu atas tuduhan yang tidak pernah diungkapkan, dibebaskan dalam kesepakatan yang terpisah dari empat orang Amerika lainnya.

Sebagai imbalan atas pembebasan empat warga AS itu, Presiden Barack Obama menawarkan grasi kepada tujuh warga Iran yang dituduh maupun divonis melanggar sanksi perdagangan AS terhadap Iran. Dakwaan terhadap mereka termasuk mengekspor perangkat elektronik militer ke Iran dan meretas komputer.

Pemerintahan Obama juga sepakat untuk mencabut tuduhan terhadap 14 warga Iran lain yang berada di luar AS. Tidak satu pun dari mereka dalam tahanan AS, dan pejabat telah memastikan bahwa upaya mengekstradisi mereka tidak akan berhasil.

Iran juga telah setuju untuk berusaha memastikan nasib Robert Levinson, mantan agen FBI yang hilang di Iran pada tahun 2007 saat bekerja pada sebuah proyek yang terkait dengan CIA. Para pejabat AS mengatakan mereka tidak yakin apakah ia masih hidup.

Kelima warga Amerika itu dibebaskan sementara Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai bagian dari kesepakatan nuklir tahun lalu.

Tidak ada disinggung mengenai pertukaran tahanan ketika kesepakatan itu sedang dinegosiasikan. Tapi Obama dan para pejabat senior AS lainnya mengatakan mereka berulang kali menuntut agar Iran membebaskan warga Amerika tersebut. [uh]