Wapres AS akan Bahas Krisis Politik dengan Para Pemimpin Ukraina

Wapres AS Joe Biden (kiri) tiba di bandara internasional Boryspil, Kyiv, Ukraina hari Senin (21/4).

Wapres AS Joe Biden tiba di Kyiv, Ukraina hari Senin (21/4) untuk melakukan pembicaraan dengan penjabat Presiden dan Perdana Menteri Ukraina.
Wakil Presiden Amerika Joe Biden tiba di Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan penjabat Presiden dan Perdana Menteri Ukraina. Kunjungannya berlangsung saat Ukraina timur masih diliputi kekerasan meskipun telah dicapai kesepakatan untuk meredakan krisis.

Para pejabat Gedung Putih mengatakan Joe Biden akan membahas usaha masyarakat internasional untuk membantu Ukraina bergerak maju guna mereformasi konstitusi dan menyelenggarakan pemilu tanggal 25 Mei yang menurut pejabat pemerintahan Obama, akan berlangsung bebas dan adil.

Hari Selasa (22/4), Biden akan bertemu dengan para pejabat sementara pemerintahan Ukraina, Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk dan Presiden Oleksandr Turchynov. Dia juga diperkirakan akan bertemu dengan para anggota parlemen Ukraina, mengirim pesan tingkat tinggi dukungan Amerika bagi pemerintahan Ukraina saat ini.

Amerika juga telah mengancam akan memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia jika Moskow meneruskan dukungannya bagi demonstran pro-Rusia di Ukraina timur.

Gencatan senjata Minggu Paskah berlangsung hanya beberapa jam sebelum dirusak oleh tembak menembak di pos penjagaan di kota Slavyansk yang pro-Rusia. Tiga orang tewas dalam insiden itu. Sampai kini belum jelas apa yang sesungguhnya terjadi.

Ukraina menuduh serangan itu dilakukan oleh pasukan khusus Rusia. Tetapi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuduh pemerintah Ukraina tidak ingin mengendalikan ekstremis yang katanya menembaki warga sipil.

Hari Senin Lavrov mengatakan Ukraina “secara kejam” melanggar persetujuan Jenewa minggu lalu yang menghimbau semua kelompok gelap bersenjata di Ukraina timur agar melucuti senjata dan meninggalkan kawasan itu. Persetujuan itu juga mengharuskan kehadiran misi pemantau Eropa.

Namun, demonstran pro-Rusia telah mengambil-alih gedung-gedung pemerintah di sekitar 12 kota di Ukraina timur dan sejauh ini belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur.