Pejabat-pejabat di New York hari Minggu (7/6) telah mencabut jam malam yang diberlakukan untuk meredam aksi demonstrasi memprotes pembunuhan George Floyd. Pencabutan jam malam itu dilakukan satu hari lebih awal.
“Kami mencabut jam malam sesegera mungkin. Jumat dan Sabtu malam situasi di kota New York membaik,” cuit Walikota Bill de Blasio di Twitter.
New York City: We are lifting the curfew, effective immediately. Yesterday and last night we saw the very best of our city.Tomorrow we take the first big step to restart. Keep staying safe. Keep looking out for each other.
— Mayor Bill de Blasio (@NYCMayor) June 7, 2020
Jam malam yang diberlakukan mulai jam 8 malam – yang pertama yang diberlakukan di New York dalam puluhan tahun – bertujuan untuk meredam bentrokan antara demonstran dan polisi, yang bergulir menjadi aksi brutal. Tetapi Sabtu malam, polisi menahan diri dan membiarkan demonstrasi damai berlanjut setelah jam 8 malam.
Jam malam sedianya dijadwalkan untuk diberlakukan hingga setidaknya hari minggu.
Cuitan de Blasio ditanggapi sejumlah orang yang menyerukannya untuk “mundur” karena dinilai tidak melakukan cukup hal untuk melindungi warga atau mengklaritifikasi siapa yang memicu kerusuhan dalam demonstrasi-demonstrasi di New York.
Demonstrasi berawal di Minnneapolis, Minnesota, setelah kematian warga Amerika keturunan Afrika, George Floyd, yang dinyatakan meninggal di rumah sakit setelah lehernya ditekan lutut polisi selama hampir sembilan menit. [em/jm]