Virus Corona Melumpuhkan China, Rantai Pasokan Global Terdampak

Seorang pria berjalan di jembatan dekat sebuah pusat perbelanjaan di tengah merebaknya wabah virus corona di Beijing, China, 6 Februari 2020.

Dengan lumpuhnya kegiatan lebih dari 50 juta warga China, pakar ekonomi memperingatkan upaya China untuk membendung virus corona akan mengguncang perekonomi global.

Selama dua minggu maskapai penerbangan telah mengurangi atau langsung membatalkan layanan ke China. Selain itu, banyak peritel global, termasuk Starbucks dan produsen mebel Ikea, telah mengumumkan keputusan untuk menutup bisnis mereka untuk sementara waktu. Yum Brands, pemilik waralaba makanan cepat saji KFC dan Pizza Hut, mengatakan, mereka dipaksa menutup sepertiga toko mereka di China.

Dampaknya juga bertambah besar di luar China. Pekan ini, Hyundai Motor Company mengumumkan akan menghentikan produksi di pabrik-pabriknya di Korea Selatan, karena suku cadang buatan China sudah tidak tersedia lagi.

Nintendo mengumumkan menunda pengiriman gamenya yang populer, Switch. Produk-produk mewah seperti Estee Lauder, Coach, dan Kate Spade telah memperingatkan, merebaknya wabah itu akan berdampak negatif besar pada penjualannya.

Selain pengumuman dari berbagai bisnis ini, tidak ada data yang tersedia untuk mengkaji dampak segera dari virus ini pada perdagangan global. Namun, di kalangan pakar, tidak ada keraguan, melemahnya ekonomi akibat situasi yang dihadapi akan mencolok dan berpotensi buruk. [jm/pp]