Uni Eropa Tekan Siprus Selesaikan Krisis Utang

Menkeu Siprus Michalis Saris tiba di Moskow untuk membahas krisis finansial negaranya dengan Menkeu Rusia (20/3).

Uni Eropa mendesak pemerintah Siprus untuk mengajukan skenario alternatif setelah parlemen negara itu menolak rencana dana talangan 13 miliar dolar hari Selasa.
Eropa menekan Siprus agar mengajukan solusi baru atas krisis utang negara pulau itu setelah parlemennya secara meyakinkan menolak rencana dana talangan yang ditentukan oleh para kreditor internasional negara itu.

Komisi Eropa, badan administratif Uni Eropa, mengatakan, Rabu, terserah pada Siprus untuk mengajukan skenario alternatif setelah parlemen menolak rencana dana talangan 13 miliar dolar yang mengharuskan penerapan pajak atas akun-akun tabungan nasabah di bank-bank negara itu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan ia menghormati keputusan parlemen Siprus. Namun ia mengatakan, sistem perbankan negara Mediterania itu -- yang telah lama dianggap sebagai surga pajak bagi investor-investor asing yang kaya, khususnya dari Rusia -- secara finansial tidak stabil dalam jangka panjang. Ia mengatakan, bank-bank harus membantu membiaya dana talangan.

Siprus mengajukan permohonan pinjaman baru dari Rusia, namun belum ada kesepakatan tercapai.

Uskup Agung Chrysostomos mengatakan Gereja Orthodoks negara itu bersedia menghipotekkan aset-asetnya dan berinvestasi dalam obligasi pemerintah. Ia menyatakan demikian setelah mengadakan pertemuan dengan Presiden Nicos Anastasiades.

Hasil pemungutan suara Selasa malam voting itu membuat nasib dana talangan tersebut dipertanyakan dan memicu kemungkinan bahwa pemerintah Siprus akan gagal membayar utang-utangnya atau bahkan mengakhiri keanggotaannya dalam perhimpunan 17 negara yang menggunakan mata uang euro.