UNESCO: Warisan Budaya Suriah Hancur dan Dijarah

Un soldat en garde, débout, au sommet de la colline au-delà de la ville de Baraawe qui est sous le contrôle d’Al Shabab dans la région du Bas-Shabelle en Somalie, le 5 octobre. AMISOM Photo / Tobin Jones

Pertempuran telah merusak tempat-tempat bersejarah, dari Masjid Umayyad di Aleppo sampai kastil Crac des Chevaliers yang dibangun pada abad ke-13.
Sementara dunia berdebat mengenai bagaimana mencegah lebih banyak kematian warga sipil di Suriah, UNESCO memperingatkan Kamis (29/8) bahwa warisan budaya yang kaya dihancurkan oleh konflik yang saat ini mencapai tahun ketiga.

Pertempuran telah merusak situs-situs dan gedung-gedung bersejarah di seluruh negeri, dari Masjid Umayyad di Aleppo sampai kastil Crac des Chevaliers yang dibangun pada abad ke-13.

Namun kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi adalah penjarahan ilegal artefak-artefak dari situs-situs arkeologi untuk diekspor, ujar Francesco Bandarin, asisten direktur untuk budaya pada badan PBB untuk pendidikan dan kebudayaan tersebut.

“Kita mengalaminya di Irak, Afghanistan, Libya dan di Mali,” ujar Bandarin. “Ini produk tipikal dari perang. Sayangnya, hal ini sulit dihentikan.”

Kelompok-kelompok bersenjata dan terorganisir yang terkadang melibatkan ratusan orang suruhan untuk mengancam warga lokal yang melawan, memanfaatkan kurangnya keamanan di banyak situs-situs penggalian arkeologi.

Gambar-gambar satelit antara sebelum dan sesudah krisi di Apamea, yang dikenal sebagai tempat reruntuhan Hellenistik yang ekstensif, memperlihatkan secara jelas skala penjarahan dan penghancuran, ujar UNESCO.

Benda-benda berharga telah diidentifikasi untuk penjualan di Beirut dan badan polisi internasional Interpol telah menyita 18 mosaik dan 73 artefak dari Suriah lainnya di perbatasan Lebanon, menurut Interpol. Badan tersebut telah meminta negara-negara tetangga untuk meningkatkan pengawasan perbatasan terhadap penyelundupan barang seni.

Peringatan UNESCO datang saat negara-negara Barat sedang mempertimbangkan apakah akan meluncurkan serangan militer atas Suriah, sebagai respon serangan senjata kimia minggu lalu yang menewaskan ratusan orang. (Reuters)