Turki Ingin Arab Saudi Bantu Selidiki Hilangnya Wartawan

Wartawan Saudi yang hilang, Jamal Khashoggi

Turki hari Senin (8/10) meminta ijin Arab Saudi untuk memeriksa konsulat di Istanbul guna menemukan petunjuk hilangnya seorang wartawan Arab Saudi, yang menurut otorita berwenang di Turki dibunuh di dalam kantor diplomatik itu.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman minggu lalu mengatakan Riyadh “siap menyambut pemerintah Turki untuk datang dan memeriksa kantor-kantor kami,” karena “tidak ada yang disembunyikan” dalam kasus hilangnya wartawan Jamal Khashoggi yang berusia 59 tahun itu.

Namun, belum jelas apakah pejabat Turki mendapat akses untuk memeriksa konsulat itu setelah mengajukan permohonan hari Senin. Pejabat-pejabat Arab Saudi mengatakan klaim tim penyelidik Turki bahwa Khashoggi dibunuh “tidak berdasar.”

BACA JUGA: Pejabat Turki: Jurnalis Saudi Dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pejabat-pejabat Arab Saudi perlu membuktikan bahwa Khashoggi meninggalkan kantor konsulat mereka setelah tiba disana Selasa lalu (2/10) untuk mengambil dokumen untuk pernikahan mendatangnya. Tunangannya yang berkewarganegaraan Turki, Hatice Cengiz, yang menunggunya di luar kantor konsulat, mengatakan Khashoggi tidak pernah keluar dari kantor itu.

“Kami harus mendapatkan hasil penyelidikan ini sesegera mungkin. Pejabat-pejabat konsulat tidak dapat menyelamatkan mereka dengan hanya mengatakan, “Ia (Khashoggi.red) telah meninggalkan tempat itu,” ujar Erdogan dalam kunjungannya ke Budapest.

Jamal Khashoggi, kontributor suratkabar The Washington Post, telah sejak lama mengkritisi pemerintahan Salman. Ia mengasingkan diri ke Amerika setelah Arab Saudi mengambil tindakan terhadap para pembangkang di negara kerajaan itu. (em)