Turki Bantah Laporan Berencana Culik Fethullah Gulen

Ulama Muslim Turki, Fethullah Gulen yang kini tinggal di Saylorsburg, Pennsylvania, AS (foto: dok).

Turki membantah laporan bahwa pihaknya mungkin telah membicarakan dengan seorang mantan pejabat pemerintahan Trump tentang rencana penculikan seorang ulama Muslim yang tinggal di Amerika Serikat

Menurut laporan harian Wall Street Journal yang dimuat hari Jumat (10/11), Penyelidik Khusus Robert Mueller sedang menyelidiki rencana yang dituduhkan itu yang melibatkan mantan Penasehat Keamanan Nasional Donald Trump, Michael Flynn, untuk menculik Fethullah Gulen, seorang ulama Turki yang telah tinggal di Amerika sejak tahun 1999. Menurut laporan itu, Flynn dan putranya akan menerima sampai sebanyak $ 15 juta atas penyerahan Gullen kepada Turki.

Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu malam, kedutaan Turki di Washington menyebut tuduhan bahwa Turki hendak menggunakan cara di luar proses hukum untuk mengembalikan Gulen ke Turki “sama sekali tidak benar, keterlaluan dan tidak berdasar.”

Turki mengklaim ulama tersebut mendalangi usaha kudeta bulan Juli tahun 2016 oleh para anggota militer Turki yang menewaskan lebih dari 240 orang. Gulen telah membantah keterlibatan apapun dalam rencana menggulingkan pemerintahan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dalam pernyataan yang membantah laporan Wall Street Journal itu, Turki mengatakan pihaknya terus berusaha berurusan dengan badan-badan pemerintah Amerika untuk memperoleh ekstradisi Gulen, dan menyatakan lagi tuduhannya bahwa ulama itu adalah otak usaha kudeta yang gagal itu. [as]