Trump Pernah Tekan Georgia untuk 'Temukan Kecurangan' 

  • Associated Press

Para petugas perhitungan suara diambil sumpah di tempat pemungutan suara Fulton County saat pemilihan presiden di Atlanta, Georgia, 3 November 2020.

Ketika para pejabat pemilu di negara bagian Georgia sedang berupaya memverifikasi tanda tangan pada amplop-amplop surat suara lewat pos di Atlanta County, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menekan seorang penyelidik utama untuk "menemukan kecurangan." Trump mengatakan itu hal itu akan membuat penyelidik itu sebagai seorang pahlawan nasional.

Percakapan telepon pada Desember itu diungkap kepada Associated Press oleh seorang sumber yang berbicara dengan syarat identitasnya dirahasiakan. Hal itu menandai tekanan besar yang dilancarkan oleh Trump terhadap para pejabat negara bagian, sementara Trump berusaha membatalkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Trump kalah dari Biden dalam pilpres di negara bagian itu dengan selisih 11.779 suara.

Hingga Sabtu (9/1) sore, Gedung Putih belum mengomentari laporan yang pertama kali dilaporkan oleh harian the Washington Post tersebut.

Percakapan telepon itu merupakan satu dari sedikitnya tiga hubungan telepon dalam sebulan antara awal Desember dan awal Januari, di mana Trump berusaha meminta bantuan para pejabat negara bagian Georgia untuk membatalkan hasil pemilu. Namun upaya Trump selalu gagal.

Telepon Trump kepada penyelidik itu dilakukan sebelum Trump menelepon Sekretaris Daerah negara bagian Georgia Brad Raffensperger pada 2 Januari. Ketika itu, Trump meminta para pejabat pemilu untuk "menemukan" cukup suara untuk membalikkan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden di negara bagian itu. Para pejabat pemilu ketika itu sedang mengadakan audit terhadap tanda tangan di amplop-amplop surat suara yang dikirim lewat pos di Cobb County.

Audit itu, yang memeriksa lebih dari 15.000 tanda tangan, tidak menemukan kasus kecurangan. Biro Investigasi Georgia membantu melakukan audit itu.

Trump dan sekutu-sekutunya selama beberapa bulan telah melancarkan klaim-klaim tak berdasar mengenai proses verifikasi tanda tangan surat suara lewat pos di negara bagian Georgia dan mengenai hasil pilpres November. [vm/ft]