Trump: Perjanjian Perdagangan Baru dengan Meksiko dan Kanada Sangat Mungkin Tercapai

President Donald Trump di kantor Departemen Dalam Negeri AS, Washington DC, 26 April 2017. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Presiden Donald Trump menyatakan hubungan Amerika dengan Meksiko dan Kanada dalam keadaan baik, dan sangat mungkin bagi ketiga negara untuk dapat mencapai suatu perjanjian baru untuk menggantikan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara yang telah berjalan 23 tahun.

Trump Kamis menyatakan di akun Twitternya bahwa ia menerima telepon sehari sebelumnya dari Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang memintanya untuk merundingkan kembali perjanjian itu daripada mengakhirinya, sebagaimana yang sedang ia pertimbangkan. Trump menyatakan ia menyetujuinya.

Tetapi Trump mengatakan “jika kita tidak mencapai kesepakatan yang adil untuk semua pihak, kita akan mengakhiri NAFTA.”

Dalam perjalanan panjangnya menuju kursi presiden Amerika, Trump kerap mengecam NAFTA, dengan menyebut perjanjian itu sebagai “bencana” dan mengatakan perjanjian itu telah merugikan pekerja-pekerja Amerika, terutama karena perusahaan-perusahaan Amerika memindahkan operasi mereka ke Meksiko untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah.

Trump telah menarik keluar Amerika Serikat dari Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 12 negara yang dirundingkan oleh pendahulunya, Barack Obama, meskipun perjanjian itu belum diratifikasi Kongres.

Sebelum Trump mengemukakan pernyataannya, Gedung Putih menyatakan ketiga pemimpin sepakat untuk bertindak cepat, sesuai prosedur internal mereka, agar kesepakatan NAFTA dapat dirundingkan kembali sehingga menguntungkan ketiga negara.

Pernyataan itu lebih jauh menyebutkan Trump merasa terhormat dapat bekerja sama dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto, dan bahwa Trump meyakini proses perundingan kembali akan membuat ketiga negara lebih kuat.

Sebuah pernyataan pemerintah Meksiko mengukuhkan percakapan telepon antara Trump danPeña Nieto, seraya menyebutkan para pemimpin sepakat untuk mempertahankan NAFTA dan bekerja sama dengan Kanada untuk mengadakan perundingan yang sukses yang menguntungkan ketiga negara.

Sebelumnya, juga hari Rabu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada menyatakan negara itu siap mengikuti perundingan kapan pun.

Trump menarget Kanada pekan ini atas apa yang ia sebut praktik-praktik perdagangan yang tidak adil, dan memerintahkan penetapan tarif baru 20 persen terhadap ekspor kayu Kanada.

Banyak pejabat Meskiko menyebut NAFTA mengecewakan karena memperlambat pertumbuhan ekonomi meskipun investasi di sektor industri dan pabrik meningkat. [uh/ab]