Ketika menuju KTT Helsinki untuk bertemu pemimpin Rusia Vladimir Putin, Presiden AS Donald Trump, hari Minggu (15/7) melancarkan serangan baru terhadap dua sasaran favoritnya, media berita Amerika dan Partai Demokrat yang beroposisi.
Pemimpin AS itu di Twitter berkeras media berita Amerika "memang musuh rakyat dan semua anggota Partai Demokrat tahu bagaimana melawan dan menghalangi program pemerintah. Ini sebabnya ada kebencian dan perselisihan di negara kita, tetapi pada titik tertentu, akan pulih! "
...know how to do is resist and obstruct! This is why there is such hatred and dissension in our country – but at some point, it will heal!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 15, 2018
Pemimpin AS itu mengatakan akan bertemu Putin di ibukota Finlandia, tetapi mengatakan, "Sayangnya, tidak peduli seberapa baik hasilnya di KTT nanti, jika saya diberi kota besar Moskow sebagai ganti rugi atas semua dosa dan kejahatan yang dilakukan oleh Rusia selama bertahun-tahun, ketika saya kembali nanti, saya akan dikecam karena itu saja tidak cukup baik, dan saya seharusnya mendapat hadiah tambahan, kota Saint Petersburg."
Heading to Helsinki, Finland – looking forward to meeting with President Putin tomorrow. Unfortunately, no matter how well I do at the Summit, if I was given the great city of Moscow as retribution for all of the sins and evils committed by Russia...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 15, 2018
...over the years, I would return to criticism that it wasn’t good enough – that I should have gotten Saint Petersburg in addition! Much of our news media is indeed the enemy of the people and all the Dems...
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 15, 2018
Dalam salah satu rangkaian tweet, Trump mengatakan, "Belum ada rudal atau roket yang ditembakkan dalam 9 bulan di Korea Utara, belum ada uji coba nuklir dan kita mendapatkan warga kita yang disandera. Siapa yang tahu bagaimana nanti jadinya ? tapi kenapa kantor-kantor Berita Palsu tidak membicarakan fakta-fakta yang luar biasa ini? Karena mereka adalah sumber-sumber Berita Palsu!"
There hasn’t been a missile or rocket fired in 9 months in North Korea, there have been no nuclear tests and we got back our hostages. Who knows how it will all turn out in the end, but why isn’t the Fake News talking about these wonderful facts? Because it is FAKE NEWS!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 15, 2018
Trump juga menyampaikan selamat kepada Perancis karena memenangkan Piala Dunia, dengan mengatakan Perancis "bermain sepakbola secara luar biasa."
"Selain itu, selamat kepada Presiden Putin dan Rusia yang mengadakan Turnamen Piala Dunia yang benar-benar hebat - salah satu yang terbaik!," kata Trump.
Congratulations to France, who played extraordinary soccer, on winning the 2018 World Cup. Additionally, congratulations to President Putin and Russia for putting on a truly great World Cup Tournament -- one of the best ever!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) July 15, 2018
Trump berseteru dengan media berita AS selama 18 bulan kepresidenannya dimana hampir setiap hari ia mencap berita yang tidak disukainya sebagai "berita palsu". Ia menolak untuk menjawab pertanyaan wartawan CNN dalam konferensi pers hari Jumat di Inggris, menyebutnya jaringan "berita palsu", dan kemudian memanggil seorang wartawan dari saluran televisi kabel favoritnya, Fox News, menyebutnya sebagai "jaringan berita yang sebenarnya."
Dalam akhir pekan, Gedung Putih membatalkan kehadiran penasehat keamanan nasional Trump John Bolton pada acara wawancara CNN di Minggu, setelah Bolton menerima undangan wawancara itu. [my/ii]