Trump Kembali Kesampingkan Tuduhan soal Peretasan oleh Rusia 

  • Michael Bowman

2019年8月21日,香港示威者在元朗西铁站高举海报,抗议他们指责的“警黑勾结”导致元朗暴徒袭击示威者事件。

Presiden terpilih Donald Trump menolak kesimpulan badan-badan intelijen Amerika bahwa Rusia berupaya mempengaruhi pemilihan presiden bulan lalu, dengan meretas berbagai entitas politik Amerika dan melansir data tertentu yang diperolehnya.

Wartawan VOA Michael Bowman melaporkan dari Washington, di mana pertanyaan mengenai hubungan nantinya antara panglima tertinggi mendatang dan komunitas intelijen negara kian berkembang.

Sementara bersiap-siap menghadapi hari pelantikannya, Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kemuakannya terhadap badai kecaman terkait aktivitas dunia maya Rusia.

Dalam acara Fox News Sunday ia dikutip mengatakan, “Saya tidak mempercayainya. Mereka tidak tahu apakah ini dilakukan Rusia atau China atau seseorang. Bisa saja ini dilakukan seseorang yang sedang duduk di tempat tidur di suatu tempat.”

Pemerintahan Barack Obama yang akan segera mengakhiri masa jabatannya tidak mundur dari pernyataannya. Presiden Obama memerintahkan penyelidikan menyeluruh mengenai peretasan oleh Rusia sebelum ia mengakhiri masa jabatannya.

Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz mengemukakan, “Komunitas intelijen kita mengetahui ada aktivitas dunia maya yang berbahaya yang bertujuan mencampuri pemilu. Komunitas intelijen telah menjelaskan bahwa aktivitas ini diarahkan oleh pejabat tingkat tertinggi pemerintah Rusia.”

Tim transisi Trump kemudian mengecam intelijen Amerika dengan menyatakan, “yang mengatakan ini adalah orang-orang yang dulu mengatakan Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal.” Kalangan Demokrat sedang mencari kambing hitam setelah kekalahan memalukan dalam pemilu, kata orang yang dipilih Donald Trump sebagai kepala staf mendatang, Reince Priebus.

Priebus, yang sekarang menjabat ketua Komisi Nasional Partai Republik, dalam acara televisi ABC This Week mengatakan, “Rusia tidak memberitahu Hillary Clinton agar mengabaikan Wisconsin dan Michigan, kan? Ia kalah dalam pemilu karena gagasan-gagasannya buruk.”

Di gedung Kongres, Capitol Hill, ada seruan dari kedua partai untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap campur tangan Rusia itu.

Senator Claire McCaskil dari partai Demokrat dalam acara ABC This Week mengatakan, “Ini adalah perang. Kalau Vladimir Putin, seorang preman dan penggertak yang berteman dengan banyak orang di seluruh dunia yang tidak kita inginkan menjadi teman, berupaya mempengaruhi pemilu kita, ia harus bertanggungjawab.”

Sementara itu dalam acara yang sama Senator Rand Paul dari Partai Republik mengemukakan, “Kita seharusnya tahu apa yang telah terjadi dan seharusnya tahu cara membela diri. Jelas ini adalah ancaman terus menerus dari berbagai sumber di seluruh dunia.”

Terlepas dari masalah peretasan oleh Rusia, Trump mengatakan kepada stasiun televisi FOX bahwa ia berencana untuk mendapatkan arahan intelijen jika ia membutuhkannya.

Dalam acara televisi FOX News Sunday, ia mengatakan, “Saya orang yang cerdas."

Melewatkan arahan harian mengenai intelijen rahasia merupakan pelanggaran tradisi puluhan tahun di Gedung Putih, satu cara lagi di mana politisi yang paling tidak konvensional ini telah berjanji untuk menjadi presiden yang paling tidak konvensional. [uh/ab]